Berita Pilihan
Sungai Kita Sakit

Kamis, 27 Mei 2021, 15:08:21 WIB - 1205 | N. Riswandi
Mengapa terjadi banjir berkali-kali, padahal curah hujan tidak terlalu tinggi ? Mengapa baru beberapa hari musim kemarau, sungai mengalami kekeringan.
Jawabannya ;
Itu pertanda Sungai Kita Sakit.
Banjir dan kekeringan akibat sungai sakit ini terjadi karena adanya alih fungsi hutan dan lahan di Daerah Aliran Sungai. Disaat ada curah hujan, maka air hujan yang jatuh di Daerah Aliran Sungai lebih banyak menjadi air permukaan (runĀ off) yaitu air bergerak di darat dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Padahal kondisi idealnya diharapkan lebih banyak menjadi infiltrasi yaitu air yang meresap ke dalam pori-pori tanah kemudian tersimpan menjadi air tanah dan secara lambat akan mengalir kembali menjadi mata air yang menjaga ketersediaan air sungai saat musim kemarau.
Run off yang banyak ini membawa sedimen yang menyebabkan terjadinya pendangkalan dasar alur sungai. Dasar alur sungai yang dangkal mengakibatkan sungai tidak bisa menampung curah hujan yang ada. Inilah yang menyebabkan banjir.
Langkah - langkah penangan banjir dan krisis kekeringan akibat sungai yang sakit ini dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Penertiban pembalakan liar danĀ aktifitas masyarakat yang menyebabkan kerusakan lingkungan seperti eksploitasi hutan dan lahan yang berkebihan tanpa diimbangi reboisasi dan konservasi. Disamping penegakan hukum, sangat perlu dipikirkan juga alih mata pencaharian bagi pelaku pembalakan liar tersebut.
2. Mengembalikan fungsi hutan dan lahan dengan cara reboisasi dan konservasi. Konservasi lahan bukan pelarangan terhadap penggunaan lahan, melainkan usaha untuk menyesuaikan macam dan cara penggunaan lahan sesuai dengan kemampuan lahan tersebut.
3. Melakukan Normalisasi penampang alur sungai sehingga dasar alur sungai tidak lagi dangkal dan dapat menampung debit hujan yang ada atau melakukan sudetan sungai yaitu membuat saluran yang digunakan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh aliran air banjir dalam rangka mengurangi debit banjir pada daerah yang dilindungi dengan mempertimbangkan kestabilan alur sungai . Setelah dilakukan normalisasi penampang alur sungai atau dilakukan sudetan dapat dibangun Cek Dam yang berupa bendungan kecil untuk mengendalikan sedimen dan arus sungai. Semua tentu dilaksanakan berdasarkan perencanaan dan kajian teknis yang matang.
4. Melakukan pemberdayaan masyarakat supaya lebih peduli terhadap sungai seperti pembentukan komunitas-komunitas peduli sungai dan alih teknologi dan inovasi yang berwawasan lingkungan untuk penanganan dan pengelolaan sungai tersebut.
Semua langkah-kangkah penanganan tersebut harus secara bersamaan/tidak bisa sendiri-sendiri karena tidak akan menyelesaikan persoalan. Tentu ini perlu koordinasi dan kerjasama yang yang intens dari Pemerintah Daerah dengan semua stakeholder terkait seperti; pemerintah pusat, instansi vertikal termasuk mungkin dengan daerah tetangga yang berhubungan dengan Daerah Aliran Sungai yang bersangkutan karena menyangkut kewenangan pengelolaan sungai.
Memang pengelolaan Daerah Aliran Sungai harus One river, One plan dan One Integrated Management yang membutuhkan aturan, sistem dan SDM sehingga terbentuk kesepakatan dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
16 Agustus 2022 10:02:47 WIB Bupati Rusma Yul Anwar: Budaya Gotong Rayong , Tingkatkan Potensi Swadaya Masyarakat 30 ~ Marlison |
16 Agustus 2022 09:40:47 WIB Satpol PP Pesisir Selatan Jaring 8 Siswa Bolos Saat Jam Belajar 15 ~ Marlison |
16 Agustus 2022 09:12:48 WIB Bupati Kukuhkan Calon Anggota Paskibraka Upacara Peringatan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI 44 ~ Marlison |
15 Agustus 2022 20:16:35 WIB Orang Tua Siswa PAUD- TK Ramaikan Pawai HUT Kemerdekaan RI di Kecamatan Sutera 10 ~ Kiki Julnasri Priatama |
15 Agustus 2022 13:41:56 WIB Mahasiswa KKN Unand Edukasi Siswa SMP 1 N Lengayang Tentang Berinternet 11 ~ Kiki Julnasri Priatama |
15 Agustus 2022 10:31:27 WIB BKPSDM Pessel Minta Tenaga Honorer Sabar Tunggu Jadwal Pembukaan PPPK 14 ~ Bambang Putra Niko |
15 Agustus 2022 10:18:49 WIB Pulau Cingkuak Dijadikan Lokasi Wisata Sejarah 12 ~ Elfi Mahyuni, S.H |
15 Agustus 2022 10:16:36 WIB Kepariwisataan Berbasis Masyarakat Lokal, Jadikan Pariwista Sebagai Sektor Unggulan. 21 ~ Elfi Mahyuni, S.H |
STATISTIK PENGUJUNG
269 Pengunjung Hari ini | 407 Pengunjung Kemarin | 943,116 Semua Pengunjung | 8,778,588 Total Kunjungan | 3.229.117.123, IP Address Anda