Pesisir Selatan - Agar penyaluran pupuk bersubsidi berbagai jenis benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan juga tepat sasaran, Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, melakukan pertemuan dengan pengurus kelompok tani (Keltan) di kecamatan itu Jumat (7/1).
Pertemuan dan tatap muka itu, bukan saja bertujuan menyampaikan program dan berbagai masukan dari petani, tapi juga melakukan evaluasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021, serta untuk persiapan pengalokasian pupuk bersubsidi untuk tahun 2022.
Pertemuan yang digelar di ruang rapat Kantor BPP Ranah Ampek Hulu Tapan itu, dihadiri oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) WKPP, KTNA, kios resmi pengecer dan unsur pemerintahan di kecamatan setempat.
Pimpinan BPP Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Itrizal, ketika dihubungi pesisirselatan.go.id Minggu (9/1) menjelaskan bahwa pupuk merupakan kebutuhan utama petani untuk kelangsungan usaha yang dilakukannya dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.
"Dalam menjalankan usahanya itu, kisaran kontribusi biaya pupuk terhadap total biaya produksi terutama padi, berkisar antara 15 hingga 30 %. Berdasarkan hal itu, maka pupuk merupakan sarana produksi yang strategis yang harus bisa terpenuhi," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa kebijakan subsidi dan sistem distribusi pupuk dinilai komprehensif, mulai dari tahap perencanaan kebutuhan, penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), besaran subsidi, hingga pendistribusian ke pada di pengguna.
"Petani yang tergabung dalam kelompok tani yang akan mendapat fasilitas pupuk bersubsidi, dan kelompok tani tersebut juga sudah tercatat ke dalam Simultan, yang merupakan tolak ukur legal standing kelompok tani dalam menerima manfaat dan berbagai program sub sektor pertanian," jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pertemuan itu sangat penting dilakukan karena diperlukan suatu sistem yang tepat dan berkesinambungan. Mulai dari perencanaan kebutuhan, sampai pendistribusian pupuk bersubsidi kepada petani.
"Tentu kita beranjak dari evaluasi yang sudah dilakukan terhadap pelaksanaan penyaluran dan pengalolkasian pupuk tahun 2021 yang lalu, agar penerapan tahun 2022 lebih baik lagi dan juga tetap sasaran," tutupnya. (05)