• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Pasar Tradisional Bisa Menjadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat Lokal

07 Januari 2022

938 kali dibaca

Pasar Tradisional Bisa Menjadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat Lokal

Selain kerja sama investor, pengembangan pasar tradisional di setiap kecamatan termasuk salah satu langkah strategi yang juga perlu dilakukan, dan ditingkatkan oleh pemerintah daerah saat ini, termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan.

Tujuannya agar transaksi masyarakat bisa semakin meningkat, Sebab potensi ini merupakan salah satu aset daerah yang memiliki pengaruh kuat terhadap ketahan ekonomi masyarakat lokal.

Peningkatan sarana pasar tradisional ini juga akan memberikan nilai tambah  terhadap kenyamanan masyarakat serta meningkatkan transaksi. Sebab jika kenyamanan itu tidak tercapai, maka kehadiran pasar tradisional ini bisa ditinggalkan masyarakat secara perlahan-lahan.

Menurut pengamatan penulis, saat ini sudah saatnya  kehadiran pasar tradisional tidak dibandingkan dengan  berapa kontribusi yang dihasil oleh daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi  bagaimana pasar tradisional itu, dipandang sebagai kebutuhan masyarakat dalam bentuk pelayanan publik, sehingga tingkat kunjungannya semakin meningkat, dan menjadi  pusat kunjungan wisata bagi masyarakat.

"Bila itu tercapai, maka tingkat transaksi akan semakin tinggi, yang pada akhirnya bermuara ke pada peningkatan pendapatan masyarakat secara ekonomi,".  

Kecenderungan pandangan masyarakat secara umum agar kehadiran pasar itu diukur berdasarkan kontribusinya terhadap daerah dalam bentuk PAD, sudah selayaknya dihilangkan, sebab akan berpengaruh terhadap pengembangannya.

Sekarang jumlah pasar tradisional yang masih membutuhkan peningkatan dan pengambangan sarana berdasarkan data yang didapatkan penulis ada sebanyak 37 unit di Pesisir Selatan.

Pasar-pasar tradisional itu tersebar di 12 kecamatan yang ada. Namun rata-rata pengembangan masih terkendala.

Keterkendalian itu bukan saja karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, tapi juga akibat kecenderungan sudut pandang masyarakat secara umum terhadap keberimbangan masukan dalam bentuk PAD dengan biaya yang dikeluarkan.

"Pemikiran dan cara pandang seperti ini, seharusnya sudah mulai ditinggalkan, sebab pasar merupakan salah satu pusat pelayanan publik. Dari itu PAD tidak semestinya dikaitkan dengan upaya pengembangan pasar ke depan,".

Dengan dijadikannya pasar sebagai pusat transaksi oleh seluruh masyarakat, maka kekuatan ekonomi yang berbasis pedagang kecil akan tercipta. Sebab, masyarakat yang datang ke pasar bukan saja untuk bertransaksi, tapi juga sebagai tempat kunjungan untuk berekreasi, baik bagi keluarga, maupun bagi kalangan bisnis.

Hal yang seperti ini menurut pandangan penulis bulumlah tercipta di Pesisir Selatan, sehingga perkembangan ekonomi di sektor perdagangan terlihat monoton dari tahun ketahun.

Bahkan bisa dikatakan semakin menurun. Sebab masyarakat di daerah ini, lebih suka berbelanja ke luar daerah ketimbang  di daerahnya sendiri. Salah satu penyebabnya, karena keterbatasan sarana dan prasarana itu tadi.

Jika pengembangan pasar tradisional juga dibarengi dengan peningkatan petugas pelayanan tercapai,  maka pasar yang indah dan bersih akan tercipta. Ujung-ujungnya tentu bermuara ke pada peningkatan transaksi pedagang.

Begitu juga dengan hasil produksi masyarakat baik yang bergerak di sektor kelautan perikanan,  pertanian dan perkebunan. Tentunya mereka juga akan lebih cenderung  melakukan transaksi di pasar-pasar tradisional yang sudah memiliki sarana yang diharapkan itu.

"Dengan demikian, maka ekonomi  berbasis masyarakat yang mengakar akan tercipta di daerah ini. Disamping juga menjawab back up pemerintah terhadap multidimensi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan itu,". (05)