• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 PPL Pancung Soal Bersama BPS Lakukan Pengambilan Umbian Titik KSA di Nagari Inderapura Selatan

09 Januari 2022

518 kali dibaca

PPL Pancung Soal Bersama BPS Lakukan Pengambilan Umbian Titik KSA di Nagari Inderapura Selatan

Pesisir Selatan--Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Muhammad Abdiansyah, melakukan pengambilan ubian titik Kerangka Sampel Area (KSA) tanaman padi segmen 130203012 subsegmen B2 di Nagari Inderapura Selatan.

Pengambilan KSA itu dilakukan bersama petugas Mitra Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Pancung Soal, dengan hasil ubinan 3,84 kilogram dari 93 rumpun padi yang bila dikonversikan setara dengan 6,11 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG).

Pimpinan BPP Kecamatan Pancung Soal, Muhammad Abdiansyah, ketika dihubungi pesisirselatan.go.id Minggu (9/1) menjelaskan bahwa pengambilan umbian titik KSA itu dilakukan pihaknya bersama mitra BPS pada Jumat (7/1).
 
"Tujuan pengambilan sampel ini adalah untuk pemenuhan keterbukaan informasi bagi masyarakat (baca PPID red), sehingga apa yang kami lakukan sebagai PPL bisa diketahui oleh masyarakat. Selain itu juga untuk pencapaian program Satu Data Indonesia (SDI) sebagaimana dicanangkan Pemkab Pessel pada 30 Desember 2021 lalu bersama BPD di Painan," katanya.

Dia menjelaskan bahwa padi merupakan komoditas penting karena merupakan kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu untuk menjamin kestabilan ketahanan pangan pemerintah mengeluarkan PP No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun 1996 tentang Pangan.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik.

Untuk menyusun perencanaan yang baik diperlukan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar penetapan target dan tujuan yang ingin dicapai.

"Sebab kesalahan data dan informasi, baik yang menyangkut keakuratan dan ketepatan waktu yang digunakan sebagai input. Akan mengakibatkan perencanaan yang dibuat tidak akan berguna atau bahkan merugikan," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa KSA didefinisikan sebagai teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi.

"Sistem ini berbasis teknologi sistem informasi geografi (SIG), penginderaan jauh, teknologi informasi, dan statistika. Sistem ini sekarang sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan," ucapnya.

Ditambahkannya bahwa melalui pendekatan KSA itu, maka Dinas Pertanian akan mampu menjawab penyediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu guna  mendukung perencanaan Program Ketahanan Pangan Nasional.

Ditambahkan lagi bahwa pelaksanaan kegiatan KSA itu dapat terwujud berkat kerjasama antara BPS dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

"Kita berharap semoga teknik pendekatan ini berguna bagi statistik tanaman pangan pada khususnya, dan statistik pertanian pada umumnya," tutup Abdi.