Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memiliki potensibesar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan anak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakankelas ibu balita. Kelas ini sangat penting untuk meningkatkanpengetahuan dan keterampilan ibu dalam merawat anak-anakmereka, terutama di daerah pedesaan dan pesisir.
Kelas ibu balita adalah suatu program pendidikan dan pelatihanbagi ibu-ibu yang memiliki anak balita (usia 0-5 tahun) untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran ibudalam merawat dan mendidik anak-anak mereka. Menurut paraahli, kelas ibu balita memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Meningkatkan Pengetahuan Ibu: Memberikan informasi yang tepat tentang cara merawat anak, gizi seimbang, dan pencegahanpenyakit.
2. Meningkatkan Keterampilan Ibu: Membantu ibumengembangkan keterampilan dalam merawat dan mendidikanak, seperti cara memandikan, memberi makan, dan mengasuhanak.
3. Meningkatkan Kesadaran Ibu: Meningkatkan kesadaran ibutentang pentingnya peranannya dalam merawat dan mendidikanak, serta meningkatkan kesadaran akan kebutuhan anak.
4. Meningkatkan Kesehatan Anak: Dengan pengetahuan danketerampilan yang tepat, ibu dapat menjaga kesehatan anak danmencegah penyakit.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup Keluarga: Denganmeningkatnya kesehatan anak, keluarga dapat memiliki kualitashidup yang lebih baik.
6. Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat: Kelas ibu balitadapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upayameningkatkan kesehatan dan pendidikan anak.
Kabupaten Pesisir Selatan memiliki beberapa kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan kelas ibu balita dalam menghadapimasalah kesehatan ibu dan anak yang tinggi, belum memilikipengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam merawatAnak. Untuk mengimplementasikan kelas ibu balita di Kabupaten Pesisir Selatan, perlu dilakukan beberapa langkah, antara lain:
1. Kerja Sama dengan Pihak Terkait: Pemerintah daerah, puskesmas, dan organisasi masyarakat perlu bekerja sama untukmengadakan kelas ibu balita.
2. Pelatihan bagi Fasilitator: Fasilitator perlu dilatih untukmemberikan informasi dan keterampilan yang tepat kepada ibu.
3. Pemilihan Lokasi yang Strategis: Lokasi kelas perlu dipilihsecara strategis agar mudah dijangkau oleh ibu.
Dengan demikian, kelas ibu balita dapat menjadi salah satuupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatKabupaten Pesisir Selatan, terutama dalam bidang kesehatan danpendidikan anak.
Kelas ibu balita di Kabupaten Pesisir Selatan dapat menjadisalah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan anak.
Di Pesisir Selatan sendiri sudah dilaksanakan kegiatan ini, dikutip dari laman web berita.pesisirselatan.kab.go.id , Puskesmas Pembantu (Pustu) Sungai Tunu, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, menyelenggarakan kegiatan Kelas Ibu Hamil pada Kamis(10/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh orang ibu hamildengan usia kehamilan antara 20 hingga 32 minggu.
Program tersebut difasilitasi oleh sejumlah tenaga kesehatan, di antaranya Susi Oktavia selaku fasilitator kelas, petugas giziRachmani Yudha, Amd.Gz, bidan desa Esti Wahyuni, Amd.Keb, dan perawat Pustu Anke Dwi Dayuha, Amd.Kep. Kegiatanberlangsung dalam suasana edukatif dan partisipatif.
Kegiatan kelas ibu hamil dijadwalkan dalam empat pertemuandengan materi yang disusun secara sistematis dan berkelanjutan.Materi yang diberikan meliputi:
Pertemuan Pertama: Tanda-tanda kehamilan, pemeriksaankehamilan dengan metode 10 T, perubahan fisik dan emosional, hal yang perlu dihindari, mitos kehamilan, serta Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
Pertemuan Kedua: Tanda-tanda persalinan, proses persalinan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pelayanan nifas, dan program Keluarga Berencana pasca persalinan.
Pertemuan Ketiga: Pencegahan komplikasi saat persalinan dannifas, penanganan anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK), serta tanda bahaya kehamilan dan pasca persalinan.
Pertemuan Keempat: Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL), tandabayi sehat dan berisiko, pelayanan neonatus, metode kanguru, serta teknik menyusui yang benar.
Sebagai penutup, peserta akan mengikuti senam ibu hamil yang dipandu oleh fasilitator. Kegiatan ini bertujuan untuk menjagakebugaran dan kesiapan fisik menjelang proses persalinan.
Namun, walaupun kegiatan ini sudah dilakukan , perlu jugamempertimbangkan beberapa hal, seperti:
1. Ketersediaan Sumber Daya yang Cukup : Kelas ibu balitamemerlukan sumber daya yang memadai, seperti fasilitas, tenaga pengajar, dan materi.
2. Keterlibatan Pihak Terkait: Kelas ibu balita memerlukanketerlibatan pihak terkait, seperti pemerintah daerah, puskesmas, dan organisasi masyarakat.
3. Evaluasi dan Pemantauan: Kelas ibu balita perlu dievaluasidan dipantau secara teratur untuk memastikan efektivitasnya.
Selain itu, kelas ibu balita juga dapat membantu mengatasibeberapa masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu, seperti:
- Kurangnya pengetahuan tentang cara merawat anak
- Kurangnya keterampilan dalam mengatasi masalah kesehatananak
- Kesulitan dalam mengatur waktu dan mengelola stres
- Kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat
Dengan demikian, kelas ibu balita dapat menjadi salah satuupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, di Kabupaten Pesisir Selatan terutama dalam bidang kesehatan danpendidikan anak.