Pesisir Selatan-Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan menggelar Pelatihan Pengaman Keamanan Pangan Siap Saji Bagi Pekerja dan Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Pesisir Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, Agustina Rahmadani, Sabtu (12/7) mengatakan, sejauh ini Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan telah melaksanakan pelatihan terhadap 3 SPPG.
Pelatihan pertama di Kecamatan IV Jurai melalui Yayasan Al Fath Umniah Marza yang dilaksanakan pada, Kamis tanggal 3 Juli 2025 di Aula Dinas Kesehatan dengan peserta sebanyak 53 orang.
Pelatihan kedua dilaksanakan pada Selasa tanggal 8 Juli 2025 di Lokana Pasar Baru, Kecamatan Bayang Yayasan Tuah Cipta Berdaya dengan peserta sebanyak 60 orang.
Pelatihandan ketiga tanggal 11 Juli 2025 di Kecamatan Sutera bersama Yayasan Kemala Bayangkari dengan peserta sebanyak 53 orang.
Namun hingga saat ini Yayasan Kemala Bayangkari ini belum melakukan opersionalnya. Sementara itu 1 SPPG yang belum dilaksanakan pelatihan adalah Yayasan Pelangai Kampung Ambacang yang juga berlokasi di Kecamatan Bayang.
Dikatakan lebih lanjut, dalam rangka mewujudkan salah satu program prioritas nasional mendukung program pemerintahan presiden Prabowo Subianto mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan bergizi, maka pelaksanaan makan bergizi gratis menjadi perhatian bersama agar dikelola dengan baik.
Hal itu sesuai dengan standar prosedur keamanan pangan yang ada. Setiap SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang ada harus memiliki para pekerja yang bersertifikat penjamah guna memastikan para pekerja pengelola pangan ini mampu melakukan pengelolaan pangan sesuai dengan prosedur.
Sertifikat penjamah makanan penting dimiliki karena menjadi bukti bahwa seseorang telah mengikuti pelatihan dan memahami cara menangani makanan dengan aman, sesuai dengan standar kebersihan dan keamanan pangan.
Ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit, menjaga kualitas makanan. Sertifikat penjamah ini merupakan salah satu syarat untuk penerbitan sertifikat laik hygiene sanitasi (SLHS) pada Tempat Pengolahan Pangan.
Hingga saat ini terdapat 4 SPPG yang sudah berdiri dan 3 diantaranya sudah beroperasional. Pada pelatihan yang dilaksanakan tersebut terdapat 7 materi yang disampaikan oleh narasumber.
Diantaranya Kebijakan Kemanan Pangan Siap Saji disampaikan oleh Erna Juita, SKM,MM, Kabid P2P Dinas Kesehatan, Cemaran Pangan dan Penyakit Bawaan Pangan disampaikan oleh Azmice Yunita, S.Tr.Kes.
Pemeliharaan Lingkungan Kerja serta pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit disampaikan oleh Lendra Manita, SKM, SSOP. Pembersihan Sanitasi Peralatan disampaikan oleh Anggi Septri Azmardy, Amd.KL, Higiene Perorangan disampaikan oleh Anton Usman, SKM dan Tahapan Proses Produksi Pangan Siap Saji disampaikan oleh Eldila Vevilina, SKM.
Ia berpesan melalui kegiatan tersebut agar para pekerja/penjamah makanan dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat pada pelatihan tersebut, sehingga makanan yang disajikan kepada anak sekolah laik dan higienis, hal ini tentu untuk meminimalisir terjadinya kasus seperti keracunan pangan.
Berdasarkan hasil post test yang dilakukan oleh para penjamah makanan, maka semua penjamah makanan tersebut dinyatakan sudah memenuhi standar sebagai pemegang sertifikat penjamah makanan.
"Hal ini menjadi penting karena sebagai seorang pengelola pangan yang akan menyajikan makanan kepada anak sekolah harus memiliki kompetensi sebgai seorang penjamah makanan yang baik, " tutupnya.