• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Komite SMA Negeri 1 Lengayang Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Peran Alumni

06 Januari 2022

462 kali dibaca

Komite SMA Negeri 1 Lengayang Tingkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Peran Alumni

Pesisir Selatan - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Lengayang, merupakan salah satu sekolah tertua di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan.

Hingga saat ini sekolah itu masih menjadi pilihan utama bagi para tamatan SMP untuk melanjutkan pendidikannya di kecamatan itu.

Karena pilihan masyarakat, tentu ini menjadi tantangan tersendiri oleh anggota dan pengurus Komite SMA Negeri 1 Lengayang, agar sekolah itu tetap mampu mempertahankan kualitasnya. Walaupun di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih belum mereda yang tentunya juga memberikan dampak secara ekonomi kepada orang tua siswanya.

Bicara masalah pendidikan, tentu tidak bisa terpisahkan dari investasi baik dalam bentuk infrastruktur, maupun dari segi sumber daya manusianya dalam mengelola kualitas pendidikan agar bisa terus meningkat.

Hal itu disampaikan ketua Komite SMA Negeri 1 Lengayang, Yusrizal, SE, kepada pesisirselatan.go.id ketika dihubungi Kamis (6/1).
 
"Amanah yang dipercayakan oleh orang tua siswa dan pemerhati pendidikan sebagai ketua Komite SMA Negeri 1 Lengayang, menjadi tantangan tersendiri bagi saya bagaimana sekolah ini bisa tetap unggul dengan berbagai prestasi yang dimiliki, terutama sekali ketika pandemi Covid-19 terjadi. Sebab pandemi itu sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat secara umum, yang pada akhirnya tentu membuat kemampuan orang tua siswa untuk membayar sumbangan komite juga menjadi menurun," katanya.

Dijelaskannya bahwa kondisi itu membuat dia bersama pengurus lainnya, serta juga kepala sekolah harus memiliki terobosan dan inovasi agar semua kegiatan yang sudah direncanakan bisa tetap berjalan normal, tanpa harus menambah beban orang tua.

"Sebab saya memang memiliki komitmen bersama pengurus lainnya agar kehadiran komite sekolah benar-benar memberikan kontribusi untuk kemajuan sekolah tanpa harus menambah beban orang tua, terutama sekali disaat pandemi Covid-19 terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa sebagai sekolah favorit yang memang dijadikan sebagai pilihan oleh masyarakat untuk melanjutkan pendidikan anaknya sebelum zonasi diberlakukan, tantangannya bukan saja dalam hal mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan, tapi juga dari segi sarana dan prasarananya.
 
"Dengan memiliki kualitas pendidikan yang bagus, serta juga dibarengi dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai. Maka pandangan miring masyarakat terhadap komite sekolah yang identik dengan pungutan-pungutan akan bisa terjawab. Sebab tidak bisa dipungkiri untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas itu jelas membutuhkan investasi yang besar," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa pandemi Covid-19 membuat dia bersama anggota dan pengurus komite di sekolah itu berupaya untuk mencari terobosan-terobosan, agar tidak terjadi kenaikan iuran komite di sekolah itu.

"Salah satu terobosan yang kami lakukan adalah melalui pendekatan dengan para alumni lintas angkatan. Sebab sekolah ini memang memiliki banyak tamatan yang sukses di berbagai bidang. Baik di birokrasi pemerintahan, partai politik, pengusaha, serta di berbagai perusahaan dan profesi lainnya," ujar Yusrizal.

Diungkapkannya bahwa melalui peran dan kepedulian alumni itu, sekolah yang saat ini tangah dalam penilaian Adiwiyata Nasional, untuk menuju Adiwiyata Mandiri itu, sukses mengumpulkan sumbangan sebesar Rp 160 juta untuk menunjang berbagai kegiatan sekolah.

"Melalui sumbang alumni lintas angkatan yang sudah terkumpul sebesar Rp 160 juta itu, sekolah bisa lebih leluasa melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan, disamping juga untuk kebutuhan sarana dan prasarana penunjang lainnya. Karena kita juga bertekad, bagaimana sekolah ini tetap mampu berprestasi di saat pandemi Covid-19 belum mereda," jelasnya.

Ditambahkannya bahwa selain telah memiliki aplikasi radio online SMA Negeri 1 Lengayang, sekolah itu sekarang juga telah memiliki aplikasi memilah sampah di lingkungan sekolah.

Aplikasi itu merupakan hasil ciptaan siswa melalui peran alumni yang juga difasilitasi oleh komite sekolah. Melalui aplikasi itu nanti, kita berharap SMA Negeri 1 Lengayang bisa menuju penilaian Adiwiyata Mandiri. Sebab terkait keterbatasan dalam hal pendanaan, komite sekolah melalui kepedulian alumni lintas angkatan siap untuk mencarikan solusinya. Termasuk juga kebutuhan dalam memenuhi sumber daya tenaga pengajar sendiri," ungkapnya.

Kepala SMA Negeri 1 Lengayang, Syamsuir, ketika dihubungi  mengakui bahwa peran dan kerjasama komite sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah itu memang sangat tinggi.

"Berbagai inovasi dan terobosan sudah dilakukan selama ini, telah mampu membawa sekolah ini menjadi sekolah unggul. Bila tidak menerapkan sistem zonasi, maka kita yakin tidak akan mampu menampung minat siswa untuk masuk kesekolah ini karena tingginya peminat," ujarnya.

Diakuinya bahwa dukungan komite bersama alumni untuk menjadikan sekolah itu bisa maju pada penilaian Adiwiyata Mandiri yang saat ini masih dalam penilaian Adiwiyata Nasional sangat besar.

"Saya katakan demikian, sebab dengan keterbatasan anggaran karena sudah tiga tahun tidak menaikan iuran komite yang saat ini masih Rp 50 ribu per bulan, berbagai kegiatan sekolah tetap bisa berjalan dengan lancar. Termasuk juga kegiatan peningkatan kapasitas dan sumber daya tenaga pengajar, pembangunan taman sekolah, dan lainnya. Melalui peran alumni yang difasilitasi oleh komite sekolah, juga terkumpul sumbangan sebesar Rp 150 juta. Ini patut mendapat apresiasi, sebab memang tidak mudah untuk bisa seperti ini," akunya.

Berdasarkan hal itu, sehingga dia kehadiran komite sekolah sangat diharapkan karena kontribusi yang sangat besar itu.

"Tanpa ada komite jangan diharap mutu sekolah akan bisa tercapai. Sebab secara umum pemerintah belum tidak siap, terutama dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengajar sekolah. Dengan adanya komite, maka sekolah bisa melaksanakan program membangun lebih leluasa. Dan ini harus bisa dipahami oleh masyarakat, terutama sekali oleh orang tua siswa sendiri," timpalnya. (05)