Pesisir Selatan-RSUD Dr.Muhammad Zein Painan maksimalkan fungsi Laboratorium Patologi Anatomi yang baru beroperasional awal bulan Juni 2019, dengan dr. Selly Alinta Syukri, SpPA sebagai ujung tombaknya. Demikian dikatakan Direktur RSUD Dr.M.Zein Painan, dr.Sutarman, Jumat (2/7) di Painan.
Dijelaskan, patologi anatomi adalah cabang kedokteran yang mempelajari efek penyakit pada struktur organ tubuh, baik secara keseluruhan (kasar) maupun secara mikroskopis.
Biasanya, prosedur ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya kelainan dalam tubuh yang dapat membantu mendiagnosis penyakit, sehingga dokter dapat lebih mudah menentukan pengobatan.
Patologi anatomi sering dilakukan untuk membantu mengidentifikasi beberapa penyakit yaitu Kanker, dimana Patologi anatomi bisa digunakan untuk mendiagnosis apakah terdapat sel kanker pada tubuh seseorang. Melalui prosedur biopsi, sampel jaringan yang diduga terkena kanker akan diambil dan diperiksa di bawah mikroskop.
Dokter akan melihat apakah sel-sel pada organ tersebut masih normal atau sudah berubah menjadi sel kanker. Hampir semua jenis kanker bisa diidentifikasi melalui patologi anatomi, antara lain kanker payudara, kanker serviks, kanker usus, dan kanker hati.
Selanjutnya, Tumor adalah pertumbuhan sel-sel yang abnormal dalam tubuh. Sel-sel yang “berbeda” ini bisa dideteksi dengan melakukan patologi anatomi. Melalui prosedur biopsi juga, dokter dapat mengambil sampel tumor dan memeriksanya untuk memastikan ganas atau tidaknya tumor tersebut.
Penyakit Ginjal dan Hati, berbagai penyakit ginjal, seperti batu ginjal dan gagal ginjal kronis, serta penyakit hati, misalnya hepatitis A, B, dan C bisa didiagnosis dengan pemeriksaan jaringan melalui patologi anatomi.
Gangguan Autoimun Lupus, multiple sclerosis, penyakit Graves, dan psoriasis adalah contoh-contoh gangguan autoimun yang bisa diidentifikasi dengan patologi anatomi.
Infeksi, tidak hanya penyakit, berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur pun bisa diidentifikasi dengan menjalani patologi anatomi, katanya. (03)