Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah menyaksikan perubahan iklim yang semakin nyata. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi lingkungan alam, tetapi juga kehidupan manusia di seluruh penjuru bumi. Oleh karena itu, kesadaran iklim menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh setiap individu maupun komunitas. Perubahan iklim menyebabkan berbagai fenomena alam yang berdampak luas, termasuk La Nina.
La Nina adalah fenomena iklim yang ditandai oleh suhu permukaan laut yang lebih dingin dari biasanya di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik tropis. Fenomena ini merupakan kebalikan dari El Nino dan seringkali muncul sebagai bagian dari siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO). La Nina dan El Nino adalah dua fase berlawanan. La Nina ditandai oleh suhu permukaan laut yang lebih dingin di Pasifik tengah dan timur, sedangkan El Nino ditandai oleh suhu yang lebih hangat. La Nina cenderung menyebabkan cuaca yang lebih basah dan dingin di beberapa wilayah, sementara El Nino biasanya membawa cuaca yang lebih kering dan hangat. Pola tekanan udara dan angin juga berbeda antara kedua fenomena ini.
La Nina merupakan salah satu fenomena iklim global yang memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. La Nina Berasal dari bahasa Spanyol yang berarti yang artinya ”anak perempuan”. Mengutip laman resmi bmkg.go.id La nina merupakan kejadian anomali iklim global yang ditandai dengan keadaan suhu permukaan laut (SPL) atau sea surface temperature (SST) di Samudra Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang lebih dingin dibandingkan suhu normalnya. Kondisi ini biasanya diikuti dengan berubahnya pola sirkulasi Walker (sirkulasi atmosfer arah timur barat yang terjadi di sekitar ekuator) di atmosfer yang berada di atasnya dan dapat mempengaruhi pola iklim dan cuaca global. Kondisi La Nina ini dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga dua tahun.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dasarian II Juli 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi El Nino akan beralih ke La Nina pada Agustus 2024. La Nina memberikan dampak ya beragam di seluruh penjuru dunia. Sementara di Indonesia saat La Nina sebagian besar wilayah mengalami peningkatan curah hujan sebanyak 20-40%.
Dengan adanya peningkatan curah hujan saat La Nina kemungkinan bencana yang dapat terjadi adalah banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, bahkan badai tropis.Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG bukan untuk menakut-nakuti, melainkan jeda waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya.
Salah satu peristiwa La Nina yang signifikan terjadi pada tahun 2010-2011, yang dikenal sebagai salah satu La Nina terkuat dalam beberapa dekade. Fenomena ini menyebabkan curah hujan ekstrem di Australia, mengakibatkan banjir besar yang merusak infrastruktur dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, La Nina tahun 2010-2011 juga menyebabkan peningkatan curah hujan yang signifikan, memperparah bencana banjir di beberapa wilayah. Analisis dampak dari peristiwa ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana kita dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk La Nina di masa depan.
Kesadaran dan persiapan sangat penting untuk menghadapi dampak La Nina, agar risiko dan dampak negatifnya dapat dikurangi. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi pemanfaatan teknologi dan data ilmiah untuk memantau dan memprediksi perkembangan La Nina, sehingga tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil. Selain itu, penting untuk menyiapkan infrastruktur yang memadai untuk menangani banjir dan kekeringan, seperti bendungan, kanal, dan sistem irigasi. Penyusunan rencana tanggap darurat yang efektif untuk menghadapi bencana alam, termasuk evakuasi dan penyediaan bantuan darurat, juga krusial. Terakhir, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang La Nina dan dampaknya melalui pendidikan dan kampanye publik akan membuat mereka lebih siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem.
La Nina adalah fenomena iklim yang kompleks dan memiliki dampak luas terhadap cuaca global. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan dampaknya, serta melalui langkah-langkah pencegahan dan mitigasi yang tepat, kita dapat meminimalkan risiko dan kerugian yang ditimbulkan. Kesadaran iklim yang tinggi dan persiapan yang matang adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang dibawa oleh La Nina.