Pesisir Selatan-Sekolah Tinggi Agama Islam Madrasah Arabiyah (STAI MA) Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, mewisuda sebanyak 23 lulusan S1 angkatan ke II dan VII tahun akademik 2019/2020, Kamis ( 21/11) di Hotel Saga Murni, Sago, Kecamatan IV Jurai. Para lulusan itu berasal dari 2 Jurusan yaitu Jurusan Hukum Keluarga dan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Hadir pada acara itu Bupati Pessel diwakili Asisten Pemerintahan Setdakab, Muskamal, Rektor UIN Imam Bonjol Padang yang juga Ketua Kopertais Wilayah VI Sumbar, Dr.Eka Putra Wirman, Lc. MA dan Ketua Yayasan STAI MA Bayang, Dewi Sarmi, SE.
Berikutnya, Ketua STAI MA Bayang, Syafrizal, S.Ag, SH, MA, Ketua Alumni STAI MA Bayang, Suherman, S.Hi, S.Ap dan undangan lainnya.
Sementara wisudawan/wisudawati terbaik yaitu Dausman dengan Indeks Prestasi 3,95 (terbaik I), Weni Oktaviani Indeks Prestasi 3,92 (terbaik II) dan Yosi Destrianti Indeks Prestasi 3,88 (terbaik III).
Ketua STAI MA Bayang, Syafrizal mengatakan, STAI MA Bayang berkomitmen membentuk sarjana muslim yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. "Ini merupakan amanah dari undang undang dasar 1945 dan undang undang pendidikan nasional," sebutnya.
Menurutnya, perguruan tinggi ini juga memiliki komitmen untuk membentuk insan yang cerdas dan siap berkiprah di tengah masyarakat, melakukan pembinaan umat dan memanfaatkan ilmu yang diperoleh selama kuliah untuk kebaikan baik bagi diri sendiri maupun bangsa dan negara.
Sementara Ketua Kopertais Wilayah VI Sumbar, Eka Putra Wirman mengingatkan pada wisudawan/wisudawati untuk meletakkan kepentingan agama, bangsa di atas kepentingan pribadi.
Menurutnya, para wisudawan/wisudawati juga perlu memikirkan tanggungjawab sebagai intelektual muda dan selalu menambah ilmu dari waktu ke waktu, tidak hanya sampai S1, tetapi bisa dilanjutkan ke S2 dan S3.
"Saya meminta agar wisudawan/wisudawati tidak hanya berpikir menjadi PNS, akan tetapi berpikirlah menjadi wirausahawan muda. Dimana, pada era digital saat ini, generasi muda dituntut menguasai teknologi, dengan kompetisi sangat ketat. Namun perlu diwaspadai bahwa salah satu hal celakanya teknologi adalah tercerabutnya nilai-nilai moral dari waktu ke waktu," katanya. (03)