Berita Pilihan
Mengenal GSBPM Pada Proses Bisnis Statistik (Bagian 1)
Rabu, 27 Maret 2024, 14:45:47 WIB - 124 | Mia Wulan Sari, A.Md.Kom
Ketersediaan data yang berkualitas sangat diperlukan dalam penyusunan kebijakan perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diungkap Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Untuk mewujudkan itu, Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai Instansi Pembina memiliki peran yang sangat urgensi dalam mendukung penyelenggaraan statistik, salah satunya dengan menyiapkan sumber daya yang memadai diantaranya melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia penyelenggaraan statistik.
Diantara peningkatan kemampuan itu adalah dengan memiliki pengetahuan tentang bagaimana sebuah Proses Bisnis Penyelenggaraan Statistik bisa dilakukan atau yang sering disingkat dengan Generic Statistical Business Process Model (GSBPM).
Menurut United Nations Economic Commission for Europe (UNECE), GSBPM menggambarkan dan mendefinisikan serangkaian proses bisnis yang diperlukan untuk menghasilkan statistik resmi. GSBPM merupakan Standard Framework dan Terminologi proses statistik yang harmonis
United Nations Economic Commission for Europe (UNECE) adalah salah satu dari lima komisi regional di bawah yurisdiksi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. yang didirikan untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara negara-negara anggotanya.
kapan GSBPM pertama kali dikembangkan ?
GSBPM dikembangkan pada Tahun 2008 oleh gabungan UNECE/Eurostat/OECD Grup di METIS berdasarkan model proses bisnis yang digunakan oleh NSO New Zealand. Kemudian diadopsi secara luas oleh Komunitas Statistikal Internasional.
Negara mana sih yang sudah menerapkan GSBPM ?
GSBPM diterapkan oleh beberapa Negara seperti Amerika Serikat, Australia, Austria, Brazil, Denmark, Mexico, Saudi Arabia, Afrika Selatan dan Indonesia.
dari keterangan diatas, ternyata Badan Pusat Statistik Indonesia telah menerapkan Generic Statistical Business Process Model (GSBPM), sebuah standar internasional sebagai mekanisme kerja lembaga statistik di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, melalui adopsi GSBPM plus program digitalisasi, Kepala BPS mencanangkan lembaga statistik nasional ini menuju World Class NSO (National Statistical Office).
Lalu, apa sih tujuan penggunaan GSBPM itu?
GSBPM itu bertujuan agar dapat membandingkan metodologi dan komponen antar kegiatan statistik, dapat mengintegrasikan data dan metadata standar sebagai template proses dokumentasi dan harmonisasi infrastruktur penghitungan statistik, serta untuk menyediakan suatu framework yang dapat digunakan dalam penilaian dan perbaikan kualitas proses (process quality assessment and improvement).
Nah, sebagai gambaran awal. Proses Bisnis yang sesuai kerangka dan terminologi proses statistik yang harmonis Generic Statistical Business Process Model perlu diterapkan, agar dapat mengelola kegiatan Statistik menjadi lebih mudah, mengefisienkan biaya dan sumber daya lainnya, yang menghasilkan data berkualitas sesuai dengan yang ditetapkan dalam NSPK dan Sebagai Framework untuk penyelenggaraan kegiatan statistic serta Mendokumentasikan proses bisnis statistic.
Dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Indonesia diketahui bahwa GSBPM diadopsi untuk menyelaraskan kinerja antarunit di dalam tubuh BPS. Dengan penerapan GSBPM ini, maka tata kelola proses bisnis yang melakukan apa pada proses kegiatan tersebut memiliki standar dan terukur. Dengan GSBPM bukan saja terbangun harmonisasi infrastruktur penghitungan statistik, melainkan juga dimungkinkan untuk mengintegrasikan banyak data dan standar metadata pada proses penghitungan.
Dengan itu,data statistik yang dihasilkan BPS sudah tentu menjadi berkualitas. Implementasi GSBPM sendiri bermula dari tahap specify needs, yaitu mendefinisikan kebutuhan data, penyiapan kerangka sampel, pengumpulan data, dan seterusnya hingga tahap diseminasi dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan statistik secara keseluruhan.
Tak hanya itu. Merujuk sumber BPS 2019, dalam Seminar Pemanfaatan Data Seluler untuk Statistik Resmi, yang difasilitasi oleh BPS bekerja sama dengan UNESCAP dan UNSD di tahun 2018, posisi Indonesia disebut-sebut sebagai leading country untuk pemanfaat data besar (big data) untuk statistik resmi. Masih merujuk sumber yang sama, terkait isu data besar, pengumpulan data sensus, dan monitoring indikator implementasi SDGs, posisi Indonesia juga sering menjadi rujukan beberapa negara.
26 April 2024 09:45:52 WIB Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan Lakukan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut di Sekolah 14 ~ Marlison |
25 April 2024 19:23:34 WIB Ruang Komunitas Digital Nagari Sago Salido Adakan Berbagai Pelatihan Untuk Masyarakat 13 ~ Marlison |
25 April 2024 16:07:28 WIB Bupati Pessel Hadiri Wisuda Tahfidz MTSN 13 Pesisir Selatan 16 ~ Prisman Brama Putra |
25 April 2024 13:16:23 WIB Bahayakan Pengendara, Pemkab Tutup Jembatan Luhung - Pasar Baru 14 ~ Didi Someldi Putra |
24 April 2024 17:25:07 WIB Disdikbud Pessel Laksanakan Desk Rekon Verifikasi Data dan Sosialisasi Proses Kenaikan Pangkat ASN 13 ~ Januar Aziz, S.Pd |
24 April 2024 12:20:10 WIB Bupati Rusma Yul Anwar : Maknai Al Quran Sebagai Pedoman Hidup 8 ~ Marlison |
24 April 2024 07:41:27 WIB Pilkada 2024 : Bawaslu Pesisir Selatan Rekrut Panwas Kecamatan 301 ~ Marlison |
23 April 2024 16:37:16 WIB Bupati Rusma Yul Anwar Minta Camat Manfaatkan PSM secara Optimal 28 ~ Prisman Brama Putra |
STATISTIK PENGUJUNG
911 Pengunjung Hari ini | 1496 Pengunjung Kemarin | 1,432,786 Semua Pengunjung | 12,198,602 Total Kunjungan | 3.17.184.90, IP Address Anda