• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Kampung Anti Narkoba Solok Padi Padi Akan Dijadikan Pilot Projek

21 November 2022

384 kali dibaca

Kampung Anti Narkoba Solok Padi Padi Akan Dijadikan Pilot Projek

Pesisir Selatan--Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Brigjen Pol Jafriedi, berikan apresiasi kepada Nagari Lakitan Selatan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), terkait inovasi pemuda Dusun Padi Padi dalam menciptakan Kampung Anti Narkoba.

Apresiasi itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Kampung Anti Narkoba itu Minggu (20/11), dengan juga dihadiri Asisten I Setdakab Pessel Gunawan, Kaban Kesbangpol, Hardi Darma Putra, Camat Lengayang, Alpriyendri, Kapolsek Lengayang, Iptu Gusmanto, Wali Nagari Lakitan Utara, Aprizal Datuak Bagindo Rajo, beserta para tokoh masyarakat setempat.

"Kami bangga dengan gerakan pemuda di Dusun Solok Padi-padi ini. Sebab sudah masif menyebarluaskan informasi bahaya narkoba hingga ke tingkat kecamatan melalui keberanaan Kampung Anti Narkoba ini. Diskusi tadi dengan pemerintah daerah, akan menjadikan Dusun Padi Padi ini sebagai pilot proyek di Pesisir Selatan," katanya.

Disampaikannya bahwa kampung anti narkoba atau kampung bersih narkoba (Bersinar) memaang sangat diperlukan dalam memerangi narkoba. Sebab keberadaan kampung anti narkoba itu akan menjadi benteng dalam melawan penyebaran narkoba yang kian masif.

"Sejak 2015, Presiden RI Jokowi telah menyatakan perang terhadap narkoba. Tidak stop narkoba lagi tapi sudah War on Drug. Narkoba sudah menjadi musuh bersama. Kita harus lawan. Untuk itu yang perlu ditekankan dan dilakukan adalah berani tolak, berani rehab dan berani lapor," tegasnya.

Dia mengatakan bahwa perang itu adalah perang dari sisi konsep, membantu, mendorong, asistensi, pencegahan, pemberdayaan, rehabilitasi serta membantu pemberantasan oleh aparat. Memenangi peperangan itu tidak bisa hanya dengan BNN saja, tapi membutuhkan peran masyarakat dan semua stakeholder yang ada.

Mantan Kepala BNN Provinsi Lampung itu menambahkan bahwa hingga saat ini sudah 3,6 juta penduduk Indonesia yang menjadi penyalahguna narkoba. Hal itu katanya disebabkan oleh masifnya peredaran gelap narkoba yang terjadi.

"Oleh karenanya, untuk melawannya kita juga harus terstruktur, masif dan sistematis," katanya lagi.

Dia berharap program seperti itu semakin banyak di Pessel. Mulai dari kampung-kampung, nagari, kecamatan hingga kabupaten harus masif menggalakkan program tersebut.

Dalam kunjungan itu dia juga menegaskan bahwa BNN RI nantinya akan melakukan asistensi, advokasi hingga penyuluhan di Dusun Solok Padi Padi.

"Kalau memang ini berhasil, pasti akan ditiru oleh daerah lain," ucapnya.

Sedangkan Asisten I Setdakab Pessel, Gunawan, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Pemkab Pessel mengucapkan terimakasih atas dukungan dari seluruh elemen khususnya pemuda Solok Padi-padi (Pepsi) dalam upaya memerangi narkoba.

Pemerintah daerah, katanya, berkomitmen untuk memerangi narkoba di daerah tersebut baik dari segi pembinaan maupun finansial. Kedepan Pemkab Pessel akan membuat regulasi agar anggaran nagari bisa dipergunakan untuk program memberantas narkoba.

"Kita memang harus bersinergi dalam memberantas narkoba ini," ujarnya singkat.