Pesisir Selatan - Kelompok Tani (Keltan) Karya Bersama, Kecamatan Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan, melakukan budidaya tanaman porang. Budidaya itu dilakukan karena tanaman yang memiliki nilai ekonomi dan pasar yang luas itu, bisa tumbuh subur di kecamatan itu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto, mengatakan Rabu (2/2) bahwa antusias petani di daerah itu untuk melakukan budidaya tanaman porang cukup tinggi.
"Pengembangan tanaman ini juga dilakukan oleh Keltan (kelompok tani) Karya Bersama di Kecamatan Silaut. Sebab tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi itu bisa tumbuh subur di kecamatan itu, termasuk juga pada kecamatan lainnya di daerah ini," katanya.
Pimpinan BPP Silaut, Martoni, ketika dihubungi menjelaskan bahwa budidaya tanaman porang itu sudah mulai dilakukan oleh petani di kecamatan itu sejak satu tahun terakhir.
Dia menjelaskan bahwa tanaman porang salah satu tanaman primadona yang sedang giat-giatnya dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tanaman ini memiliki potensi ekonomis yang cukup tinggi karena mengandung glucomannan yang berbentuk tepung dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, kosmetik, dan penjernih air.
"Porang atau yang juga dikenal dengan amorphophallus muelleri, kaya terhadap kandungan glucomannan. Karena kaya dengan kandungan itu, maka bisa dimanfaatkan menjadi bahan pangan. Karena menghasilkan karbohidrat dengan kandungan lebih dari 80 persen," jelasnya.
Disampaikan juga bahwa kadar glukomanan pada porang juga berkhasiat untuk kesehatan tubuh, yaitu mengurangi kadar kolesterol dalam darah, memperlambat pengosongan perut, dan mempercepat rasa kenyang. Sehingga cocok untuk makanan diet bagi penderita diabetes.
Selain itu juga bisa sebagai bahan campuran pembuatan pengkilap kain, perekat kertas, cat, kain katun dan wol, dan bahan imitasi yang memiliki sifat lebih baik dari amilum serta harganya lebih murah.
Martoni menambahkan bahwa perawatan tanaman porang tersebut tidaklah begitu sulit.
"Agar bisa tumbuh dengan subur, maka tanaman ini harus bersih dari tanaman lain dengan cara rajin melakukan penyiangan, baik dengan cara disemprot menggunakan pestisida, maupun dengan cara manual," ingatnya.
Pertumbuhan tanaman porang juga bisa terganggu oleh persaingan penyerapan unsur hara, penyerapan air, dan persaingan cahaya matahari.
"Penyiangan itu harus dilakukan sebulan setelah penanaman, dan selanjutnya dilakukan secara rutin agar didapat hasil panen yang maksimal," tutupnya.