• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Potensi Kekayaan Alam, Perlu Penggarapan Yang Maksimal

11 Januari 2022

1963 kali dibaca

Potensi Kekayaan Alam, Perlu Penggarapan Yang Maksimal

Kabupaten Pesisir Selatan kaya akan sumber daya alam. Kekayaan sumber daya alam itu bukan saja di daratan, tapi juga pada kawasan lautnya.  Apabila sumber daya alam tersebut bisa dikelola dengan baik, maka akan mendatangkan kesejahteraan.

Tujuan mulia itu akan bisa tercapai, apabila semua stakeholder di daerah saling bersinergi, punya visi dan misi serta cita -cita yang sama dengan Pemerintah Daerah maka semua potensi yang dimiliki itu akan bisa terkelola dengan baik dan mendatangkan hasil yang maksimal.

Kemudian ada tiga unsur yang menentukan, yakni masyarakat, pemerintah dan pelaku pasar masing-masing memiliki peranan penting dalam memberikan jaminan terhadap setiap usaha yang akan dilakukan.

Peranan tersebut antara lain dalam hal menentukan kulitas produk yang dihasilkan; jaminan kuantitas yang cukup serta tidak mengabaikan kontinuitas atau secara berkelanjutan.

"Tiga hal ini terpenuhi, maka penyaluran dan harga pasar secara sendirinya akan terjamin,".

Di sektor kelautan misalnya, potensi ini termasuk salah satu kekayaan alam yang dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat secara berkelanjutan, tanpa harus merusak ekosistem dan pelestariannya.

Sebab jaminan kekayaan yang sangat melimpah ini, sudah tercipta dengan sendirinya sejak dahulu kala.

Kekayaan alam yang melimpah itu, memang tidak akan memberikan jaminan bagi kesejahteraan masyarakat, bila  pola usaha yang dijalankan tidak dilakukan secara berjenjang. Maksudnya, usaha yang didasari berdasarkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) itu, back up-nya, harus diawali dengan dimensi pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, pelaku usaha itu harus  mampu memenuhi kebutuhan pasar yang berkualitas, kuantitas, serta kontinuitas. Sebab pola inilah yang akan bisa merubah  ekonomi masyarakat itu lebih baik lagi sebagaimana diterapkan oleh negara-negara maju, seperti Jepang, Cina, dan Amerika sebagaimana unggulannya.

"Sebagai negara berkembang, kita harus mau belajar serta mengadopsi pola yang telah mereka lakukan. Tentunya dengan tidak mengabaikan dimensi ekonomi, ekologi dan sosial budaya kita sendiri. Sebab itulah yang disebut dengan pembangunan ekonomi yang tidak mengabaikan ekosistem dan lingkungan sekitar,".

Agar secara sosial budaya terwujud, maka dukungan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan, sebab sasaran pembangunan ekonomi pemerintah itu memang masyarakat.

Berdasarkan pengamatan penulis, Pemkab Pesisir Selatan melalui perangkat daerah terkait memang telah memulai perencanaan pembangunan ekonomi masyarakat di bidang perikanan dan kelautan ini dengan cara memanfaatkan potensi lingkungan yang ada dengan tetap mempertahankan kelestariannya.

Potensi besar ini, bukan saja ada di laut, tapi juga di darat dengan cara memaksimalkan fungsi sungai dan dan tambak dalam mengembangkan budidaya ikan air tawar.

Upaya pengembangan yang sudah dilakukan saat ini, memang beranjak dari program pemerintah pusat dalam memenuhi pasar dunia terhadap ikan. Sebab Pesisir Selatan sangat berpotensi sebagai penyumbang kebutuhan ini di tingkat Nasional dengan jumlah 50 juta ton per tahun.

Untuk pencapaian target Nasional itu, Pesisir Selatan diyakini bisa sebagai  penyumbang angka kebutuhannya.

Sebab potensi ikan air tawar di samping laut, juga sangat menjanjikan bisa dikembangkan.

"Selain itu, jaminan pasarnya juga akan terwujud bila masyarakat mampu memenuhi kebutuhan secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.