Pesisir Selatan--Masyarakat Nagari Pasar Bukit Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sukses melakukan normalisasi jaringan irigasi dari Titian Patai ke Palak Langang.
Normalisasi jaringan irigasi itu tercapai berkat gotong royong yang digelar melalui program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang digelar Kamis (18/7) lalu.
Demikian disampaikan Camat Linggo Sari Baganti, Zul Irvan Harun, kepada media ini Senin (21/7) di Painan.
"Saya berharap melalui BBGRM yang juga digelar di Nagari Pasar Bukit Air Haji pada Kamis lalu itu, akan menumbuhkan kembali semangat kebersamaan, serta juga kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Disampaikannya bahwa melalui semangat gotong royong itu, masyarakat diajak untuk berperan aktif dalam pembangunan nagari dengan juga melibatkan kerja sama lintas sektor.
"Pada BBGRM di Nagari Pasa Bukik air Haji itu, kegiatan difokuskan membersihkan saluran irigasi dari Titian Patai ke Palak Langang Nagari Pasar Bukit Air Haji," jelasnya.
Irfan dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah nagari dan seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut.
"Saya berharap nilai-nilai gotong royong sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal bisa tetap terjaga. Sebab ini memiliki kontribusi yang besar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di kecamatan ini, umumnya Pesisir Selatan," ungkapnya.
Wali Nagari Pasar Bukit Air Haji, Markis ketika dihubungi menjelaskan bahwa kegiatan itu bukan sekadar kerja bakti biasa, melainkan upaya untuk memperkuat kohesi sosial sekaligus meningkatkan kualitas infrastruktur nagari.
"Saluran irigasi ini vital bagi masyarakat, terutama petani. Dengan diperbaiki bersama, kita tidak hanya menyelesaikan masalah fisik, tetapi juga merawat nilai kebersamaan," ujarnya.
Ditambahkannya bahwa aksi masyarakat dalam melakukan gotong royong itu menjadi bukti bahwa masyarakat Pesisir Selatan masih kuat memegang adat "bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakat".
"Sebab gotong royong adalah warisan leluhur yang harus terus tetap kita jaga dan dilestarikan," ucapnya.
Ditambahkannya bahwa kegiatan BBGRM yang digelar di nagari nya itu juga diikuti oleh Kapolsek, Danramil, perwakilan KUA, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPP, BAMUS, LPMN, TP-PKK, serta berbagai tokoh masyarakat, termasuk alim ulama, bundo kanduang, dan pemuda nagari.
"Kami berharap setelah ini, aliran air pada lahan pertanian masyarakat di nagari ini kembali lancar. Sebab bertani merupakan sumber pendapatan utama ekonomi masyarakat di nagari ini," tutupnya.