• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
 Warga Kampung Bukik Kaciak Harapkan Perbaikan Saluran Bendung irigasi

13 September 2021

504 kali dibaca

Warga Kampung Bukik Kaciak Harapkan Perbaikan Saluran Bendung irigasi

Pesisir Selatan--Agar keberlangsungan turun ke sawah tetap berjalan normal setiap musim tanam, warga Kampung Bukik Kaciak, Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan harapkan pemerintah daerah melalui dinas terkait agar segera melakukan perbaikan bendung saluran irigasi Sungai Gunung Talau di nagari itu.

Harapan itu disampaikan karena bendung saluran irigasi itu tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya sejak tiga tahun terakhir akibat rusak dan tertimbun pada bagian hulunya.

Hal itu dikeluhkan Darwin 56, petani Kampung Bukik Kaciak, kepada pesisirselatan.go.id Senin (13/9).

"Bendung irigasi di aliran Sungai Gunung Talau, yang selama ini menjadi sumber pengairan ratusan hektar lahan pertanian milik warga di kampung ini tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini sudah terjadi hampir tiga tahun," katanya.

Dijelaskannya bahwa hal itu terjadi akibat jaringannya terban dan juga tertimbun.

"Sehingga posisi bendungan pembagi lebih tinggi dari saluran penghubung, yang pada akhirnya air tidak bisa sampai ke bendung pembagi karena mendaki," jelasnya.

Dia bersama petani lainnya di nagari itu berharap agar bendungan irigasi pembagi aliran air itu bisa kembali difungsikan sebagaimana sebelumnya. Sebab kondisi itu membuat lahan pertanian di kampung itu menjadi tadah hujan.

"Selama tiga tahun ini lahan pertanian kami di sini bukan lagi lahan produktif, tapi sudah menjadi lahan tadah hujan. Kalau biasanya kami turun ke sawah bisa maksimal hingga tiga kali se tahun. Sekarang cuma satu kali setahun. Itu pun tidak pasti karena kondisi cuaca yang tidak menentu," keluhnya.

Ditambahkannya bahwa sekarang sebagian besar lahan pertanian di kampung itu sudah ditumbuhi oleh tanaman liar akibat sudah lama tidak diolah. Kalaupun ada yang ditanami padi jumlahnya tidaklah seberapa.

"Dari itu kami berharap kepada pemerintah melalui instansi terkait agar bisa segera melakukan perbaikan, agar lahan pertanian yang menjadi andalan ekonomi bagi sebagian besar warga di kampung ini bisa kembali produktif," harapnya.

Wali Nagari Amping Parak, Mulyadi, ketika dihubungi mengakui kondisi itu, dan menjelaskan bahwa total luas lahan yang menjadi tadah hujan akibat tidak berfungsinya bendung irigasi itu mencapai 700 hektar di nagarinya.  

"Kondisi ini dirasakan petani sudah hampir tiga tahun. Sebab kerusakan jaringan irigasi penghubung dari sungai ke bendung pembagi air itu sudah terjadi sejak bulan Januari tahun 2019 lalu. Akibatnya seluas 700 hektar lahan di nagari ini menjadi tadah hujan. Sebab saluran irigasi tidak lagi dilewati air" ungkapnya.

Ditambahkannya bahwa kondisi itu sudah dilaporkan ke Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pesisir Selatan, dan berjanji akan segera melakukan perbaikan.

Kepala Dinas PSDA Pesisir Selatan, Doni Gusrizal, ketika dihubungi menjelaskan bahwa bendungan irigasi yang rusak itu direncanakan tahun 2021 ini dilakukan pengerjaan.

"Bendung saluran irigasi aliran Sungai Gunung Talau, Kampung Bukik Kaciak yang rusak itu direncanakan dikerjakan tahun 2021 ini. Kewenangan pengerjaannya ada pada Dinas PSDA provinsi," katanya.

Dia juga berharap apa yang dikeluhkan oleh petani di Kampung Bukik Kaciak itu bisa terjawab dengan segera.