• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

10 Maret 2011

622 kali dibaca

Antisipasi Penularan Virus Flu Burung, Pessel Tempatkan Tim Identifikasi Di Kawasan Batas

Painan, Maret----

Untuk meminimalisir penularan virus H5N1 (flu burung), pemerintah daerah kabupaten Pesisir Selatan melaui Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Perkebunan Dan Peternakan (Dispertholbunnak) melakukan pengawasan di daerah perbatasan antara Pessel dengan kota Padang.

Pengawasan yang dilakukan melalui tim identivikasi yang terdiri dari petugas Keswan dan dinas terkait itu, ditempatkan pada Pos distribusi yang terdapat di Siguntur kecamatan Koto XI Tarusan.

"Peningkatan pengawasan tersebut dilakukan menyusul merebaknya kasus unggas terjangkit virus H5N1 atau Avian Influenza/ flu burung di sejumlah daerah di Sumatera Barat belakangan ini. Pada pos retribusi Siguntur yang merupakan perbatasan Kota Padang dengan Pesel itu, kita tempatkan petugas Keswan. Tujuanya, agar unggas terkontaminasi H5N1 tidak masuk ke Pesisir Selatan," ungkap Kadispertaholbunnak Pesisir Selatan Afrizon Nazar, Kamis (10/3) kepada pesisirselatan.go.id.

Dikatakanya, agar virus flu burung kini tidak merebak di kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) sehingga pihanya akan melakukan berbagai upaya. Upaya itu bukan saja melalui bio security terhadap ayam potong di dalam daerah. Tapi juga melalui deteksi dini didaerah batas oleh tim identifikasi pada arus masuknya unggas ke daerah ini.

Sedangkan kepada peternak unggas diharapkan juga secara pro aktif melapor ketika ada indikasi awal unggasnya terjangkit. Hingga saat ini belum ditemukan kasus flu burung di Pesisir Selatan. Walau demikian petugas di kecamatan sudah diinstruksikan agar terus memantau perkembangan serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Upaya ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus flu burung di Pesisir Selatan. Selain itu manfaat besar juga akan dirasakan oleh dua daerah lainya berkat diturunkanya tim identifikasi virus H5N1 itu. Dua daerah itu adalah Muko Muko Provinsi Bengkulu dan Kerinci Provinsi Jambi.

Dikatakan demikian, sebab dua daerah ini arus masuk unggasnya adalah melalui Pesisir Selatan. (05