Pesisir Selatan--Objek wisata Palo Banda Koto Kandis Nagari Kambang Timur, di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, saat ini tidak saja sebagai sumber pengairan bagi ribuan hektare lahan pertanian di daerah itu, tapi juga sudah berkembang sebagai salah satu objek wisata andalan di Pesisir Selatan.
Hal itu ditandai dengan dilakukannya peresmian kawasan Ekowisata Palo Banda Koto Kandis oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Jumat (28/8).
Peresmian dan juga silaturahmi dengan tokoh masyarakat, ninik mamak,bundo kanduang, alim ulama, dan seluruh unsur masyarakat itu, juga dihadiri Kepala Bapedalitbang Pesisir Selatan, Yozki Wandri, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Suhendri, Camat Lengayang, Zoni Elfi, wali nagari, dan beberapa pejabat eselon III lainnya.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya kepada seluruh masyarakat yang telah memberikan sumbangsihnya terhadap kemajuannya ekowisata Palo Banda Koto Kandis.
"Saya berharap objek wisata ini bisa terus berkembang agar lokasi ini selalu ramai dikunjungi. Ke depan kawasan ini harus dibangun secara permanen agar lebih bagus lagi," ucapnya.
Kepada masyarakat dia meminta agar potensi wisata yang dimiliki oleh Kampung Koto Kandis tersebut bisa dijaga.
"Sebab potensi tidak dimiliki oleh semua daerah, dan juga tergolong unik. Sehingga harus dijaga dan terus di pertahankan," harapnya.
Dikatakannya bahwa Palo Banda Koto Kandis yang merupakan pusat Bendungan Irigasi terbesar di Kecamatan Lengayang, hingga saat ini masih menjadi andalan sumber pengairan bagi ribuan hektare lahan pertanian masyarakat.
"Karena juga sumber pengairan oleh lahan pertanian, maka keberlangsungan sumber airnya harus di jaga dengan cara selalu menjaga kelestarian alamnya," ingatnya.
Dia juga meminta kepada instansi terkait cepat tanggap dalam menindaklanjuti apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat apalagi untuk kemajuan dan peningkatan ekonomi.
Terkait usulan masyarakat untuk disediakannya penerangan listrik di kawasan objek wisata tersebut, dia menegaskan kepada instansi terkait segera menindaklanjutinya.
"Saya minta kepada Dinas Perhubungan segera menyediakan anggaran untuk pengadaan lampu penerangan di lokasi wisata. Terkait pembangunan dan peningkatan sarana jalan, bila tidak tersedia dalam APBD kabupaten, saya akan menghadap langsung ke Menteri PUPR," tegasnya saat itu.
Terkait usulan pembangunan jalan setapak ke Kampung Kabunanda, dia meminta kepada wali nagari agar dapat menganggarkannya melalui dana desa di tahun 2021.
"Karena pembangunan jalan setapak tidak dibolehkan melalui APBD, maka kepada Wali Nagari Kambang Timur saya minta mengalokasikannya melalui dana desa tahun 2021. Ini harus mendapat perhatian agar perekonomian masyarakat benar-benar meningkatkan di masa datang. Sebab di Kabunanda itu juga ditempati oleh 70 kepala keluarga (KK)," jelasnya.
Ketua Pokdarwis Koto Kandis, Yon Mendri, dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada tokoh perantau Mayor Laut Derianton, karena telah memberikan sumbangsih terhadap kemajuannya ekowisata Palo Banda Koto Kandis.
"Berbagai motivasi itu mendapat dukungan dari masyarakat dan tokoh masyarakat di Kampung Kotor Kandis hingga berkembang saat ini,"katanya
Dijelaskannya bahwa di lokasi ekowisata itu ada tiga program yang dilakukan.
"Selain memperkuat jaringan organisasi, juga melakukan pengembangan paket-paket wisata sesuai dengan potensi yang dimiliki seperti arum jeram. Kami berharap kawasan ini bisa terus berkembang baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebab memang memiliki potensi yang sangat besar," katanya.
Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berkontribusi besar terhadap kemajuan agrowisata Kotor Kandis.
"Sehingga kawasan inie dilakukan peresmiannya oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni sebagaimana saat ini," ujarnya.
Tokoh masyarakat Koto Kandis, Jalinasrul dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa nagari itu juga memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan.
"Dengan berkembangnya kawasan itu menjadi daerah wisata andalan, maka sektor pertanian dan perkebunan juga akan berkembang. Sebab dari Kampung Nagampu saja, produksi karetnya mencapai 5 ton perhari," ujarnya.
Dari itu sebagai tokoh masyarakat dia juga berharap agar beberapa ruas jalan untuk menuju sentra ekonomi di nagari itu juga dibangun. (05)