Pesisir Selatan -- Kabupaten Pesisir Selatan terletak di garis pantai Sumatera dan membentang dari barat sampai selatan Sumatera Barat, dengan garis pantai sepanjang 218 kilometer yang mencakup dalam 3 wilayah utama, yaitu, Tarusan, Bayang, Salido, Painan Bandar Sepuluh, Batangkapas, Surantih, Kambang, Palangai, Air Haji, Ranah Indrojati (Indrapura-Tapan-Lunang-Silaut).
Sampai tahun 90an, Pesisir Selatan adalah Kabupaten tertinggal di Sumatera Barat karena topografinya yang terdiri dari dataran, gunung dan perbukitan yang merupakan gugusan Bukit Barisan dan sebagian besar merupakan kawasan hutan ulayat yang tidak produktif ditambah dengan lambatnya modernisasi alat pertanian dan alat tangkap (nelayan) yang merupakan mata pencaharian utama masyarakatnya.
Kabupaten Pesisisr Selatan sudah dipimpin oleh 17 orang Wedana dan Bupati mulai dari tahun 1945 sampai dengan sekarang. Sejak wafatnya Bupati Pessel, bapak Zaini Zein, praktis sampai tahun 1995 Bupati Pessel tidak pernah lagi dipimpin oleh putra daerah.
Sekitar awal tahun 1995, para perantau Pesisir Selatan berinisiatif mengusulkan putra daerah terbaik yang ada diperantauan untuk memimpin Kabupaten Pesisir Selatan dan aspirasi tersebut disambut baik oleh Gabungan Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (GIKPS) yang kala itu dipimpin oleh bapak Is Anwar. (sekarang almarhum).
Singkat cerita usulan Masyarakat dan Perantau Pesisir Selatan menjatuhkan pilihan kepada Dandim 0506/Tangerang yang merupakan Perwira Menengah Infantri TNI AD jebolan Akabri tahun 1973.
Letkol infantri Darizal Basir yang merupakan prajurit pejuang, beliau sebelum menduduki Jabatan Dandim 0506/TGR adalah Perwira Muda yang pernah ditempatkan didaerah perbatasan di Kalimantan, Kodiklat TNI AD, Wakil Komandan Infantri dan komandan Infantri Tajimalela 202 Bekasi.
Dalam sidang Paripurna DPRD Pesisir Selatan tahun 1995, Letkol Infantri Darizal Basir terpilih secara aklamasi menjadi Bupati Pesisir Selatan untuk masa bakti 1995-2000 dan tahun 2000 melalui Pilkada Langsung, beliau terpilih kembali memimpin Pesisir Selatan untuk masa bakti kedua, 2000-2005.
Periode I 1995-2000, kepemimpinan bapak Darizal Basir, beliau merevitalisasi Kota Painan dengan pembangunan Ibu kota Pesisir Selatan yang terbentang mulai dari Sago sampai Painan Timur, beliau membangun perkantoran pemerintah daerah, terminal angkutan dalam provinsi dan antar provinsi di Sago, pasar tradisional dan membuka akses jalan-jalan baru disetiap kecamatan untuk menunjang mobilisasi masyarakat pedesaan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Pesisir Selatan ditengah-tengah krisis moneter yang melanda Indonesia 1997-1998, disamping itu beliau terus mengembangkan potensi perkebunan di daerah selatan Pesisir Selatan untuk meningakatkan Pendapatan Asli Daerah.
Dalam Rencana Stretagi Pembangunan di Pesisir Selatan, beliau mengusulkan membuka dan mengembangkan potensi Pariwisata alam di Pesisir Selatan yang merupakan Kabupaten/daerah yang mempunyai garis pantai terpanjang di Sumatera Barat, mulai dari pengembangan wisata pantai Carocok Di Painan, membuka akses ke Puncak Bukit Langkisau yang dikembangkan sebagai objek wisata dan olah raga Paralayang, Pelabuhan Laut di Painan Timur dan sebagai inisiator dan perencana Kawasan Pariwisata Terpadu Mandeh yang menjadi Objek Pariwisata handalan sekarang ini di Sumatera Barat.
Periode II 2000-2005, Bapak Darizal Basir terus mengembangkan potensi ekonomi masyarakat Pesisir Selatan dengan membangun dan memperbaiki sarana Pertanian dan Nelayan, mengembangkan potensi wisata di Painan, perluasan jalan Negara dari mulai perbatasan Padang Painan sampai dengan perbatasan Painan Kerinci sambil mempersiapkan pembukaan wisata Mandeh di Carocok Tarusan dan karya Bapak Darizal Basir sekarang ini menjadikan Pesisir Selatan menjadi Kabupaten yang maju dan sejajar dengan Kabupaten-kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Kini warisannya dinikmati oleh masyarakat Pesisir Selatan.