• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Lahan Baku Sawah Pessel Capai 22.832 Hektare, Dukung Ketahanan Pangan Lewat Inovasi MTOT

09 Juli 2025

89 kali dibaca

Lahan Baku Sawah Pessel Capai 22.832 Hektare, Dukung Ketahanan Pangan Lewat Inovasi MTOT

Pesisir Selatan — Data Lahan Baku Sawah (LBS) Nasional tahun 2024 yang menjadi dasar analisis dampak perubahan iklim sektor pertanian menunjukkan, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki lahan baku sawah seluas 22.832 hektare. Angka ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto, Rabu (9/7/2025).

"Ya, LBS Pesisir Selatan tahun 2024 tercatat 22.832 hektare berdasarkan data nasional," ujar Madrianto.

Berikut data LBS Nasional tahun 2024 dari sejumlah kabupaten/kota di Sumatera Barat:

Agam: 23.001 ha
Dharmasraya: 4.629 ha
Kepulauan Mentawai: 1.693 ha
Kota Bukittinggi: 376 ha
Kota Padang: 4.358 ha
Padang Panjang: 484 ha
Pariaman: 1.646 ha
Payakumbuh: 2.644 ha
Sawahlunto: 1.551 ha
Kota Solok: 866 ha
Lima Puluh Kota: 17.585 ha
Padang Pariaman: 20.607 ha
Pasaman: 16.166 ha
Pasaman Barat: 7.190 ha
Sijunjung: 10.368 ha
Solok: 22.668 ha
Solok Selatan: 8.794 ha
Tanah Datar: 21.601 ha
Total keseluruhan lahan baku sawah di Sumatera Barat mencapai 188.521 hektare.

Madrianto menjelaskan, dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Pertanian juga telah melakukan berbagai inovasi, salah satunya melalui metode Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT).

“Luas sawah di Pesisir Selatan sekitar 23 ribu hektare, di mana 75 persen menggunakan irigasi. Namun dari jumlah itu, 35 persen saluran irigasinya tidak berfungsi,” katanya.

Menurutnya, metode MTOT telah diperkenalkan sejak tahun 2022 melalui demplot (demonstration plot). Pada tahun 2024, metode ini sudah diterapkan secara luas di salah satu kecamatan dengan luasan mencapai 20 hektare.

“Alhamdulillah, hasil panen dari penerapan MTOT di Pesisir Selatan cukup menggembirakan, yakni mencapai 6,8 hingga 7,5 ton per hektare,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mardianto mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pendataan sawah tadah hujan yang ada di wilayah Pesisir Selatan. Totalnya mencapai 6.073,09 hektare, yang mayoritas tidak beririsan langsung dengan batang air atau sungai.

“Sawah tadah hujan yang beririsan langsung dengan batang air tercatat 1.397 hektare, sedangkan selebihnya sekitar 4.676,09 hektare tidak beririsan langsung dengan aliran air,” pungkasnya.