Pesisir Selatan-Wakil Bupati, Rudi Hariyansyah menegaskan, penanganan stunting di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2022 ini dilakukan dengan kerjasama secara terintegrasi dan berkelanjutan oleh lintas sektoral serta lintas program terkait serta dukungan dari organisasi profesi. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rudi Hariyansyah, Rabu (9/2) di Painan.
Lebih lanjut Wakil Bupati, Rudi Hariyansyah mengatakan, untuk rembuk stunting harus menjadi langkah penting guna memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara bersama-sama antar perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Pesisir Selatan.
Sementara itu tahun 2021 lalu, Kabupaten Pesisir Selatan termasuk salah satu daerah perluasan lokus stunting bersama 9 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Barat, katanya.
Disebutkan, untuk Kabupaten Pesisir Selatan, lokus stunting ada di 9 kecamatan dan 30 nagari. Untuk itu, penurunan stunting menjadi penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui sinkroniasi program nasional, lokal dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah. "Ya, upaya penurunan stunting telah ditetapkan sebagai program prioritas nasional yang telah dimasukan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)," ungkapnya.
Wabup lebih lanjut menegaskan, tahun 2022 ini harus ada komitmen percepatan penurunan stunting bersama Forkopimda dan stakeholder terkait di Kabupaten Pesisir Selatan. "Ya, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tahun ini fokus melakukan penanganan stunting dengan melibatkan pihak terkait. Mudah-mudahan upaya percepatan penurunan stunting berjalan sebagaimana mestinya," kata wabup lagi.
Sebagaimana diketahui, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting.