Pesisir Selatan-Tahun 2023 mendatang, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Pesisir Selatan hendaknya lebih memaksimalkan kegiatan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak kepada berbagai elemen masyarakat.
"Ya, kegiatan sosialisasi anti kekerasan itu sangat penting dalam upaya mewujudkan Kabupaten Layak Anak (KLA) serta Sekolah Ramah Anak (SRA). Kemudian melalui sosialisasi itu dapat meningkatkan kesadaran semua pihak untuk mengantisipasi kekerasan terhadap anak," kata Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, Rabu (23/11) di Painan.
Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan berkomitmen mengantisipasi berbagai tindakan kekerasan terhadap anak, salah satunya dengan kegiatan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak yang dilaksanakan Dinsos PPPA. Selanjutnya, pemkab juga berkomitmen mewujudkan Kabupaten Layak Anak dan Sekolah Ramah Anak dengan melibatkan peran serta pihak terkait dan elemen masyarakat lainnya.
Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pesisir Selatan, Wendra Rovikto mengungkapkan, tahun 2022 ini pihaknya telah melaksanakan berapa kali sosialisasi anti kekerasan terhadap anak ke sekolah di kecamatan-kecamatan. Pasalnya, sekolah menjadi lembaga yang efektif untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap anak tersebut.
Pada sosialisasi itu, Wendra Rovitko juga menyampaikan nasehat dan motivasi agar siswa meningkatkan pengamalan agama, dengan salat subuh berjama'ah di mesjid/mushallah di lingkungannya (bagi siswa laki-laki), setelahnya rutin membaca Al-Qur'an, membantu dan hormat kepada orang tua.
Ia juga meminta siswa supaya disiplin, hormat dan patuh kepada guru, saling peduli antar sesama, karena selama 7-8 jam di sekolah adalah waktu yang banyak untuk memupuk persaudaraan dan kekeluargaan, jauhkan bullying (perundungan), LGBT, maupun perilaku menyimpang lainnya.
"Kalau ada oknum siswa atau geng yang mengarah kepada hal tersebut, segera laporkan ke pihak sekolah melalui guru BK, maupun pihak sekolah bisa berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sekiranya permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan," ingatnya.
Lebih lanjut ia berharap koordinasi dan sinergi seperti ini hendaknya meningkat ke depannya, juga dengan forum anak daerah untuk membudayakan anak sebagai pelopor, dan pelapor jika ditemukan kasus-kasus kekerasan terhadap anak. Ke depan pihaknya akan memaksimalkan kegiatan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin menyampaikan terima kasih kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Pesisir Selatan yang telah melaksanakan sosialisasi anti kekerasan terhadap anak di sekolah sepanjang tahun 2022 ini.
"Sosialisasi itu sangat penting, dan dapat diketahui oleh siswa dan guru peraturan-peraturan tentang perlindungan anak, tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan pencegahan kekerasan terhadap anak," kata Salim.