• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Harga Sembako Jelang Natal Dan Tahun Baru Masih Stabil

11 Desember 2019

446 kali dibaca

Harga Sembako Jelang Natal Dan Tahun Baru Masih Stabil

Pesisir Selatan -Menjelang Natal dan Tahun Baru harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Pesisir Selatan  masih stabil. Meskipun masih ada kenaikan harga, namun tidak begitu besar dan stok sembako akan aman hingga akhir tahun . 

Pantauan  menunjukkan, kenaikan harga terjadi pada harga telur ayam ras. Meski tidak mencolok, pelan tapi pasti, harga telur ayam ras terus naik. Pada minggu lalu, telur ayam ras seharga Rp 1300/butir, kini naik menjadi Rp 1400 per butir.Selain telur, harga minyak goreng juga  mengalami kenaikan dari Rp 11.000 /kg  menjadi  Rp 12.000/kg. Kenaikan juga  terjadi pada sejumlah kebutuhan lainnya seperti  harga Gula Pasir yang semula  Rp 11.000/kg menjadi Rp 12.000.

Kepala  Dinas Koperasi  Perdanganan Perindustrian, Pasar Kabupaten Pessel Azral  Selasa(10/12) mengungkapkan operasi pasar masih belum  bisa dilakukan karena kenaikan harga dipasar tidak mencolok dan cenderung masih stabil.“Namun   pihaknya  secara  berkala  terus melakukan  pemantauan  kondisi pasar. Baik  untuk memonitor  terkait  perkembangan harga,  sirkulasi  barang maupun ketersediaan  barang di pasaran,” ujarnya 

Mengatakan pemkab selalu pantau harga kebutuhan pokok di pasaran terutama menjelang nakal dan Tahun baru hal itu guna mengantisipasi kenaikan harga yang sering terjadi selama ini menjelang natal dan hingga akhir Tahun .Diantara bahan itu bawang merah naik dari Rp 14.000 perkilogramnya menjadi Rp16.000 per kg., cabai merah besar dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu .Sedangkan bahan kebutuhan lainnya seperti beras, daging sapi, telur ayam, gula pasir, daging ayam, dan jenis sayur sayuran hingga kini masih terpantau tetap seperti hari hari sebelumnya.

Salah seorang pedagang cabe yang ditemui di pasar tradisional  Koto XI Tarusan Nurneli  45 Selasa(10/12) mengungkapkan  stok cabe mulai mengalami kekurangan. Karena itu, harga cabe sedikit melonjak dari harga bisanya.“Saat ini, kita susah untuk mendapatkan cabe merah karena stok yang didapat sedikit. Biasanya tiap menjelang masuknya natal dan Tahun Baru, kondisi seperti ini kerap terjadi. Apalagi, cuaca kurang bagus saat ini bisa saja berimbas pada tanaman cabe para petani,” jelasnya.

Usni 36 salah seorang ibu rumah tangga di Nanggalo Selasa(10/12)mengungkapkan kenaikan harga cabe berimbas pada perekonomian keluarganya. Ia mengaku biasanya selalu menyediakan sedikitnya satu kilogram cabe merah untuk kebutuhan dapur dengan jangka waktu dua hari. Namun, karena harga cabe saat ini naik, ia menyiasatinya dengan cara membeli sekedar keperluan saja.

“Saat ini saya hanya membeli sekedar kebutuhan untuk hari ini saja. Karena, untuk membeli satu kilog uangnya sudah tidak cukup. Apalagi biasanya harga tersebut akan terus naik menjelang akhir tahun ,” jelasnya.(07)