Pesisir Selatan--Belum terpenuhinya kebutuhan tenaga guru pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta Sekolah Luar Biasa (LSB), juga dialami oleh Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wilayah VII Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Syafruddin, ketika dihubungi media online ini Senin (28/11) mengatakan bahwa kekurangan tenaga guru sebagaimana juga dialami oleh daerah itu, diantisipasi oleh sekolah dengan penerimaan tenaga honor atau sukarela.
"Solusi ini dilakukan oleh masing-masing sekolah baik SMA, SMK, maupun SLB, karena kebutuhan guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih jauh dari kebutuhan ideal," katanya.
Dia menjelaskan bahwa untuk SMA idealnya kebutuhan tenaga guru sebanyak 1.082 orang, dari 25 sekolah yang ada. Untuk SMK sebanyak 450 orang pula pada 8 SMK yang ada, dan SLB sebanyak 101 orang pula dari 4 SLB yang ada.
"Namun dari jumlah kebutuhan ideal itu, untuk SMA baru terpenuhi sebanyak 739 orang, SMK sebanyak 286 orang, dan SLB sebanyak 40 orang. Berdasarkan hal itu, sehingga kekurangan tenaga guru masih ada sebanyak 568 orang lagi. Diantaranya untuk SMA sebanyak 343 orang, SMK sebanyak 164 orang, dan SLB sebanyak 61 orang pula," jelasnya.
Agar pembelajaran optimal bisa dilakukan pada masing-masing sekolah tersebut, maka harus dilakukan perekrutan guru.
"Perekrutan guru ini bukan saja dilakukan oleh sekolah, namun juga melalui peran orang tua. Dengan tujuan agar pembiayaannya bisa menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua," ucapnya.
Ditambahkan lagi bahwa untuk menutupi kekurangan tenaga guru ASN, saat ini pihak sekolah terpaksa menutupinya dengan cara merekrut guru non ASN melalui komite sekolah.
"Agar persoalan kekurangan tenaga guru ini bisa terjawab, maka solusinya diharapkan bisa dilakukan melalui perekrutan tenaga kontrak, CPNS atau PPPK oleh pemerintah," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, selain sekolah negeri di Pessel juga terdapat beberapa sekolah swasta. Diantaranya untuk SMK sebanyak 8, dan SLB sebanyak 10 sekolah pula. Sedangkan untuk SMA di Pessel tidak ada yang swasta, semua sekolah negeri.
"Saya berharap pemetaan tenaga guru sebagaimana idealnya agar juga bisa tercapai tercapai di Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Sumbar. Harapan ini saya sampaikan guna meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran terhadap siswa," tutupnya.