• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Optimalkan Lahan Tidur Untuk Kembangkan Sektor Pertanian dan Perkebunan

14 Januari 2022

598 kali dibaca

Optimalkan Lahan Tidur Untuk Kembangkan Sektor Pertanian dan Perkebunan

Potensi lahan tidur yang luas, menjadi salah satu alasan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk melakukan optimalisasi. Upaya itu penting dilakukan demi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang bergerak di sektor pertanian dan perkebunan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah  lahan pertanian di Kabupaten Pesisir Selatan adalah seluas 77.033 hektar. Sebagian besarnya, belum diolah atau garap secara maksimal sehingga potensi menjadi lahan tidur. Potensi lahan tidur tersebut tersebar di 15 kecamatan dengan luas berbeda di masing-masing kecamatan..

Kemudian jenis tananam perkebunan yang potensial dikembangkan di lima belas kecamatan tersebut adalah  kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, pala, gambir, nilam, kopi dan cengkeh. Khusus untuk kelapa sawit, untuk optimalisasi ini dibutuhkan lahan seluas 30.423 hektar.

Dari potensi luas lahan tersebut, paling besar berada di kecamatan Lunang dan Silaut, yakni mencapai luas 8.357 hektar. Disusul kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu seluas 6.544 hektar, Pancung Soal dan Airpura 4.810 hektar dan disusul oleh kecamatan Lengayang seluas 3.218 hektar dan sisanya tersebar di 8 kecamatan; Sutera, Batangkapas, IV Jurai, Bayang, Bayang Utara dan Koto XI Tarusan.

Selanjutnya, potensi lahan tidur di Pesisir Selatan ini sangat prospek dikembangkan untuk menanam tanaman perkebunan, seperti karet dengan potensi luas mencapai 13.293 hektare atau rata-rata luas per kecamatan mencapai 1.000 hektar. Disusul tanaman Kakao, dengan potensi lahan seluas 10.100 hektare pula. Berurutan, berikutnya Pala seluas 7.437 hektar, Gambir mencapai 10.576 hektare dan Kopi seluas 2.504 hektare, Cengkeh 1.397 hektar dan jenis komoditi lainnya seluas 434 hektare.

Kecamatan Bayang menempati urutan terkecil dari sebaran lahan tidur, hanya 1.062 hektar. Pemilik lahan di sini hanya mengusahakan atau membudidayakan tanaman perkebunan, seperti karet, kakao, kelapa, pala, gambir, kopi dan cengkeh. Sedangkan kecamatan yang memiliki lahan tidur terluas yang bisa dioptimalisasi adalah kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.

"Disini, luas lahan tanaman mencapai 10.347 hektar. Dan jenis tanaman yang dapat dikembangkan adalah kelapa sawit seluas 6.544 hektar, karet 2.460 hektar, kakao 500 hektar, kelapa 155 hektar, gambir 332 hektar, nilam 35 hektar, kopi 300 hektar dan cengkeh 21 hektare.