Pesisir Selatan-Stop Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) hendaknya terus disosialisasikan kepada masyarakat oleh pemerintah nagari di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Ya, perilaku buang air besar sembarangan tidak hanya merugikan yang bersangkutan namun juga lingkungannya, serta memicu timbulnya penyakit diare, kolera serta menjadikan lingkungan tidak bersih dan sehat," kata Anggota DPR RI yang juga Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Hj.Lisda Hendrajoni ketika melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Sutera, Selasa (18/8).
Terkait hal itu pihaknya terus mendorong agar seluruh masyarakat di Pesisir Selatan bebas dari perilaku buang air besar sembarangan melalui sosialisasi dan deklarasi secara bertahap.
Disebutkan, perilaku buang air besar sembarangan yang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat terjadi karena beberapa hal, mulai dari tidak tahu dampak buruknya hingga karena keterbatasan biaya untuk membuat jamban sehat.
"Kami juga terus mengupayakan agar sosialisasi terus ditingkatkan baik melalui kegiatan PKK, kegiatan di Dinas Kesehatan hingga di tingkat nagari," sebutnya.
Ia juga mendorong agar dana desa yang berjumlah pada kisaran satu miliar per nagari sebagiannya dialokasikan untuk membuat jamban sehat bagi keluarga kurang mampu.
Menurutnya, permasalahan perilaku buang air besar sembarangan tidak bisa dituntaskan secara sepihak namun mesti menyeluruh mulai dari pemerintah hingga masyarakat secara langsung. Sosialisasi hingga pengalokasian anggaran merupakan dua hal yang mesti sejalan.
Ia menambahkan, Deklarasi Stop BABS telah dilakukan diberbagai nagari yang duhadiri langsung Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Kepala Dinas Kesehatan, dr.Satria Wibawa, Ketua TP PKK Pesisir Selatan, Lisda Hendrajoni hingga camat dan jajaran walinagari setempat. (03)