Pesisir Selatan-Tahun 2023 mendatang, upaya penurunan dan penanganan stunting di Kabupaten Pesisir Selatan dilakukan lebih maksimal dengan sinergitas pemerintah kabupaten dan pemerintah nagari serta pihak terkait lainnya. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Psisir Selatan, Rudi Hariyansyah di Painan, Jumat (25/11).
Menurut Rudi, dalam penyelenggara percepatan penurunan stunting juga perlu tinjauan kasus stunting dari tim pakar sesuai keahlian masing-masing baik dari ahli dokter anak, dokter OBYGN, Psikolog dan ahli Gizi.
Hal itu akan memberikan masukan dan tindakan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di setiap tingkat wilayah kabupaten hingga ke nagari-nagari yang ada di Pesisir Selatan.
Selanjutnya, intervensi stunting harus harus dimulai dari hulu yaitu kepada remaja dan calon pengantin, pastikan remaja-remaja memahami akan pentingnya kebutuhan gizi sejak remaja serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Pemantauan kepada ibu hamil sampai punya anak balita dapat dilakukan agar masa emas 1000 hari pertama kehidupan ( 1000 HPK ) berjalan optimal baik disisi kesehatan maupun pola asuh yang diterapkan.
Dikatakan, pada anak umur balita pastikan mendapatkan ASI Ekslusif, Imunisasi lengkap, vitamin, makanan tambahan mulai dari kabupaten, kecamatan, sampai ke Nagari. Penajaman strategi intervensi dari hulu melalui kegiatan-kegiatan prioritas mencegah lahirnya anak stunting.
Selanjutnya, mengoptimalkan peran Tim pendamping keluarga yang sudah terbentuk sebanyak 322 tim se Kabupaten Pesisir Selatan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, ibu menyusui dan ibu mempunyai anak 0 sampai 5 tahun.
"Memanfaatkan bonus Demografi, dimana jumlah penduduk Pesisir Selatan saat ini didominasi oleh generasi muda yang baru berkeluarga dan yang akan berkeluarga sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas, yaitu membentuk keluarga muda yang sehat, produktif dan keluarga berketahanan," sebut Rudi Hariyansyah.