• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Harga Cabai dan Bawang Merah Naik di Pasar Inpres Painan

09 Januari 2020

713 kali dibaca

Harga Cabai dan Bawang Merah Naik di Pasar Inpres Painan

Pesisir Selatan--Naiknya harga cabai dan bawang merah sejak satu pekan terakhir di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), membuat masyarakat terutama dari kalangan ibu rumah tangga mengeluh.

Hal itu juga terlihat di Pasar Inpres Painan Kamis (9/1), sebagaimana pantauan pesisirselatan.go.id.   

Bahkan kenaikan harga dua komoditi yang menjadi kebutuhan utama kalangan ibu rumah tangga itu, juga dikeluhkan kalangan pedagang.

Sebab akibat kenaikan harga itu, membuat omset pedagang dari dua jenis komoditi tersebut menjadi cendrung turun.   

Hal itu diakui Herman 45, salah seorang pedagang di Pasar Inpres Painan katika ditanya.

"Kenaikan harga cabai merah dan bawang merah ini terjadi sejak Sabtu pekan lalu. Sebelumnya harga 1 kilogram cabai Rp 35 ribu, sekarang sudah naik menjadi Rp 40 ribu," katanya.
 
Disampaikanya bahwa kenaikan harga itu membuat para konsumen mengeluh.

"Terutama dari kalangan ibu rumah tangga," ungkapnya.

Riki 30, salah seorang pedagang di Pasar Inpres Painan menjelaskan bahwa kenaikan harga itu juga terjadi pada jenis bawang merah.

"Naiknya harga cabai  telah membuat konsumen mengeluh, bahkan membuat pasar menjadi sepi. Minggu lalu harga 1 kilogram bawang merah masih Rp 18 ribu, sekarang naik menjadi Rp 24 ribu. Kenaikan ini membuat penjualan mengalami penurunan," keluhnya.

Mila Suarti 41, salah seorang ibu rumah tangga di Pasar Inpres Painan ketika ditanya pesisirselatan.go.id berharap agar kenaikan harga itu bisa cepat berlalu.

"Harapan itu saya sampaikan agar kenaikan harga ini tidak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan pokok lainya," ungkap Mila.

Disapaikanya bahwa untuk menghemat biaya pengeluaran rumah tangga, dia terpaksa harus membeli cabai dan bawang merah dalam jumlah terbatas.

"Ini terpaksa saya lakukan, sebab pendapatan suami saya tidak sejalan dengan kenaikan harga tersebut. Bahkan cendrung menurun dari profesinya hanya sebagai tukang ojek," tutupnya. (05)