Pesisir Selatan – Pemerintah Kecamatan IV Jurai tengah menggencarkan pelaksanaan rembuk stunting di tingkat nagari sebagai bagian dari persiapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026.
Uniknya, kegiatan ini tak hanya membahas pencegahan stunting, tapi juga dirangkaikan dengan berbagai layanan kesehatan gratis dan sosialisasi penting lainnya.
Camat IV Jurai Ferro Yuandha Putri, menyebutkan, rembuk stunting merupakan agenda rutin tahunan yang digelar sebelum pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang).
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana evaluasi terhadap program penanganan stunting yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
“Kegiatan rembuk stunting ini adalah bentuk komitmen nagari dalam pencegahan dan penurunan angka stunting. Hasilnya akan dimasukkan dalam RKP tahun 2026,” ujar Ferro saat dikonfirmasi pada Senin (22/7/2025).
Lebih lanjut, Ferro menjelaskan, dalam rembuk stunting tahun ini juga dilakukan sosialisasi bertajuk “Pencegahan dan Pengendalian Penyakit: Mewujudkan Nagari Sehat”.
Masyarakat mendapatkan layanan cek kesehatan gratis, serta edukasi tentang berbagai isu kesehatan penting seperti eradikasi frambusia, HPV DNA, dan penanganan anak zero dose — yaitu anak-anak yang belum pernah menerima imunisasi sama sekali.
“Khusus untuk penanganan zero dose ini, kami menargetkan penyelesaiannya sebelum 17 Agustus 2025. Sosialisasi awalnya kami laksanakan beriringan dengan rembuk stunting,” tambahnya.
Dari total 20 nagari di Kecamatan IV Jurai, sejauh ini 10 nagari telah melaksanakan rembuk stunting. Nagari-nagari tersebut antara lain: Balai Sinayan, Lumpo, Ampuan, Sungai Sariak, Bukik Kaciak, Limau Gadang, Painan Timur, Bunga Pasang, Koto Rawang, dan Salido.
Pemerintah Kecamatan IV Jurai terus mendorong nagari-nagari lainnya untuk segera menggelar rembuk stunting agar program-program prioritas di bidang kesehatan dan pembangunan bisa disusun dengan tepat dan berkelanjutan.