• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Kesenian Tradisional Nasibmu Kini

23 November 2022

1122 kali dibaca

Kesenian Tradisional Nasibmu Kini

Melihat kondisi terkini sebagai seorang pelaku seni dengan latar belakang pendidikan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padang Panjang jurusan Karawitan, membuat Hendra SSn, 41, warga Kampung Koto Baru, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) khawatir berbagai kesenian tradisional di daerah itu akan bisa lenyap ditelan zaman.

Kekuatiran itu tidaklah berlebihan dirasakan oleh Sarjana Seni (SSn) yang diwisuda tahun 2009 lalu di STSI Padang Panjang itu, sebab dia melihat para generasi muda di daerahnya itu sudah mulai meninggalkan kesenian tradisional, khususnya di Kecamatan Lengayang.

Karena rasa kekuatiran itu, sehingga dia berupaya merangkul para pelaku-pelaku seni di kecamatan itu. Tentunya untuk bisa saling bekerja sama untuk menghidupkan kembali kesenian tradisional yang sudah mulai hilang dan yang masih ada.

Hal itu dikatakan Hendra SSn, ketika dikunjungi penulis ke kediamannya di Kampung Koto Baru, Nagari Kambang, Kecamatan Lengayang, beberapa waktu lalu.
 
Dia mengatakan bahwa sebagai generasi penerus bangsa dalam mengabdikan diri sebagai pelaku seni tradisional di tengah kuatnya pengaruh budaya luar, memang membutuhkan kesabaran dan tekad yang kuat.

"Modal itu harus dimiliki agar kesenian tradisional yang menjadi kebanggan para leluhur kita tidak hilang ditelan zaman," katanya.

Kekuatiran itu tampaknya menjadi salah satu modal utama yang dimiliki Hendra SSn, putra kelima dari tujuh orang bersaudara pasangan Amasril (alm) dan Mardiati (alm) warga Nagari Kambang Kecamatan Lengayang itu.

Dikatakan demikian, sebab berkat upaya dan pengorbanannya dalam mengabdikan diri sebagai pelaku seni, membuat kesenian tradisional kembali mulai semarak di daerah itu. Tentunya melalui keberadaan beberapa sanggar binannya yang tersebar di beberapa nagari di daerah itu, khususnya di Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Ranahpesisir.

Dia mengatakan bahwa mempertahankan kesenian tradisional sebagaimana budaya yang dimiliki masyarakat Minangkabau, tidak hanya cukup dengan memberikan pemahaman dan pelajaran di bangku pendidikan saja.

"Tapi yang lebih penting lagi, bagaimana para generasi muda itu juga dilibatkan sebagai pelaku melalui keberadaan sanggar-sanggar seni yang ada," ungkap ketua Sanggar Sikambang Group itu lagi.

Disampaikannya bahwa beberapa jenis tarian yang dikembangkannya saat ini diantaranya, tari babuai kain yang diolah dari tari sikambang.

"Tari sikambang merupakan salah satu tari tradisional masyarakat Nagari Kambang yang nyaris hilang karena tidak lagi dimainkan atau dikembangkan oleh masyarakat lokal. Padahal tari tradisional ini merupakan salah satu kesenian yang sangat dibanggakan dulunya oleh para leluhur di nagari ini," ujarnya.  

Selain tari babuai kain, dia juga melakukan pengembangan berbagai jenis tarian tradisional lainnya seperti tari piring, tari indang, dan kesenian randai.

Bahkan juga berbagai jenis musik lainnya yang juga nyaris hilang karena tidak lagi digemari oleh anak muda. Seperti halnya rabab pasisia, gendang dan serunai, serta rebana dikia dengan cara dikolaborasikan dengan musik modern.

Ditambahkannya bahwa saat ini rata-rata pelaku kesenian tradisional di daerah itu telah berusia lanjut.

"Sehingga menimbulkan kekuatiran bagi saya berbagai jenis kesenian tradisional yang ada itu akan hilang ditelan zaman," ujarnya.

Namun rasa kekuatiran itu sekarang sudah mulai hilang, sebab berkat upaya yang dilakukan, membuat para generasi muda pada nagari-nagari yang ada di Kecamatan Lengayang mulai melirik dan mencintai kesenian tradisional.

"Salah satu upaya yang saya lakukan agar kekuatiran kesenian tradisional yang ada tidak hilang ditelan zaman di daerah ini adalah, melalui dorongan pendirian beberapa sanggar. Ini tersebar di beberapa nagari di Kecamatan Lengayang. Pada beberapa sangar yang ada itu, saya bersama pelaku seni lainya mengabdi secara sukarela dengan harapan agar kesenian tradisional yang menjadi kebanggan masyarakat selama ini tidak hilang ditelan zaman," ungkapnya.

Diakuinya bahwa keberadaan Sanggar Sikambang Group di kecamatan itu ternyata telah menjadi motivasi bagi beberapa nagari untuk juga mendirikan sanggar-sanggar lainnya.

"Ternyata keberadaan Sanggar Sikambang Group mampu memotivasi beberapa nagari lainnya di Kecamatan Lengayang juga ikut mendirikan sanggar seni yang lebih fokus mengembangkan kesenian tradisional. Ketertarikan itu muncul, sebab selain sering mengikuti berbagai iven baik daerah maupun luar daerah, sangar ini juga juga sering diundang masyarakat mengisi berbagai acara, maupun di acara resepsi pernikahan," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa beberapa sanggar binaan lainnya yang saat ini terus berkembang di kecamatan itu diantaranya, Sanggar Pinang Sinawa yang  beralamat Kampung Talang Tan Saidi, Nagari Kambang, Sanggar Nelonali di Padang Panjang I Nagari Kambang Utara, dan Sanggar Galombang Maimbau Kampung Lubuak Sariak Nagari Kambang Utara.

"Termasuk juga Sanggar Timbulun Saiyo di Sungai Liku, Kecamatan Ranahpasisia. Semua itu muncul berkat dorongan yang kita berikan dengan juga melibatkan berbagai para ninik mamak yang ada di masing-masing nagari tersebut. Sebab kesenian tradisional itu memang tidak lepas dari dukungan para ninik mamak yang ada," ungkap suami Usna Weni itu lagi.

Karena dalam tampilan keberadaan beberapa sanggar binaannya tidak lagi  monoton, namun telah mengarah kepada musik kreasi atau gabungan musik tradisional dan modern, sehingga sering diundang mengisi berbagai acara hiburan.

"Diharapkan kebangkitan sanggar-sangar ini akan menjadi cikal bakal menggeser berbagai bentuk hiburan-hiburan yang tidak sesuai dengan budaya kita di masa datang," harapnya.

Burhanudin 71, tokoh masyarakat Kambang ketika berbincang dengan penulis beberapa waktu lalu mengakui bahwa peran Hendra SSn, dalam membangkitkan dan menghidupkan kembali kesenian tradisional di beberapa nagari di kecamatan Lengayang dan Ranahpensisir memang cukup besar.

"Sebagai ketua Sanggar Galombang Maimbau, di Kampung Lubuk Sarik, Nagari Kambang Utara, saya berharap apa yang dilakukan saudara Hendra SSn dalam membina dan mengembangkan kesenian tradisional pada beberapa sanggar binaannya di daerah ini bisa tercapai. Sebab saya kuatir bila kesenian tradisional yang selama ini menjadi kebanggan masyarakat Minangkabau tidak dipelihara dan dipertahankan, maka akan lenyap ditelan zaman," ujarnya.

Ditambahkannya bahwa melalui pengembangan musik kreasi dan perpaduan alat-alat musik tradisional sebagai mana dilakukanya, telah membuat beberapa sanggar yang ada di kecamatan itu bisa tampil pada beberapa lomba yang digelar baik di daerah maupun luar daerah.

"Semua itu bisa tercapai berkat binaan dan motivasi yang dilakukan Hendra tanpa mengharap bayaran. Sebab guru sukarela jurusan Kesenian di MTsN  Kayu Kalek, Kecamatan Lengayang ini memang berbuat dengan penuh sukarela," ungkapnya.

Dijelaskannya bahwa berkat keikhlasan itu pula, sehingga melalui musik dia bisa berkunjung ke beberapa negara, seperti Malaysia, New Zealand, dan pada beberapa provinsi lainnya di Indonesia," jelasnya lagi.

Wali Nagari Kambang, Irmawardi, ketika dihubungi mengatakan pula bahwa rasa kekuatiran mulai hilangnya kesenian tradisional di beberapa nagari di daerah itu, termasuk juga di Nagari Kambang memang dikuatirkannya selama ini.

"Dengan mulai berkembangnya sanggar seni yang lebih menonjolkan kesenian tradisional melalui kolaborasi alat musik gabungan mulai dari tradisional hingga modern, akan membuat kesenian tradisional akan kembali hidup ditengah-tengah masyarakat. Dan itu sudah mulai terlihat di daerah ini, khususnya di beberapa nagari di Kecamatan Lengayang dan Ranahpesisir Pessel," katanya.

Sebagai pemerintahan nagari, pihaknya akan terus memberikan dorongan kepada para seniman-seniman tradisional dalam mengembangkan karier dan bakatnya.

"Sebab para seniman tradisional ini, keberadaanya memang rata-rata berada di pelosok-pelosok nagari, termasuk juga di daerah ini. Upaya yang dilakukan Hendra SSn, untuk kembali membangkitkan berbagai kesenian tradisional ini patut mendapat apresiasi pemerintah. Saya berharap dia tetap eksis dalam melakukan pembinaan kepada para generasi muda melalui sanggar seni yang ada untuk tetap terus menjaga kelestarian seni dan budaya masyarakat lokal di daerah ini," timpalnya berharap.